Purbaya Beberkan Harga Asli Pertalite, Solar, hingga LPG: Negara Tanggung Selisih Puluhan Ribu

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan perbandingan harga keekonomian Pertalite, Solar, hingga LPG.--Kemenkeu
HARIAN DISWAY - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan perbandingan harga keekonomian atau harga asli BBM dan gas LPG dengan harga yang dibayar masyarakat. Data itu menunjukkan besarnya beban subsidi dan kompensasi energi yang selama ini ditanggung oleh negara agar harga di pasaran tetap terjangkau.
Dalam pemaparannya, Purbaya menyebut harga keekonomian Pertalite seharusnya mencapai Rp11.700 per liter, sementara masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter. Artinya, pemerintah menanggung selisih sekitar Rp1.700 per liter untuk menjaga stabilitas harga.
Sementara untuk solar bersubsidi, harga keekonomiannya disebut mencapai Rp11.950 per liter, namun dijual hanya Rp6.800 per liter, sehingga ada beban subsidi sekitar Rp5.150 per liter. Adapun minyak tanah memiliki harga keekonomian Rp11.150 per liter, sedangkan harga jualnya ke masyarakat hanya Rp2.500 per liter.
Artinya, sekitar 78 persen dari nilai keekonomian minyak tanah ditanggung oleh APBN.
BACA JUGA:Menkeu Purbaya Pastikan Cukai Rokok Tak Naik Tahun Depan, Pilih Berantas Rokok Ilegal
Lebih lanjut, Purbaya juga menyoroti LPG 3 kg, di mana harga keekonomiannya disebut mencapai Rp42.750 per tabung, sementara harga jual eceran hanya Rp12.750 per tabung. Dengan demikian, pemerintah harus menanggung Rp30.000 per tabung untuk menjaga harga tetap murah bagi masyarakat kecil.
“Selisih ini adalah bentuk nyata bagaimana negara hadir untuk melindungi daya beli masyarakat,” ujar Purbaya. Ia menambahkan, subsidi energi merupakan bagian penting dari kebijakan fiskal yang berfungsi menjaga stabilitas ekonomi dan menekan inflasi.
BACA JUGA:Purbaya: Kalau Ekonomi Bisa Tumbuh 6 Persen, Rocky Gerung Harus Minta Maaf
BACA JUGA:Isu Pencopotan Massal Dirjen Kemenkeu Merebak, Purbaya Bantah: Hanya Gosip
Namun, pernyataan tersebut tidak luput dari tanggapan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menilai data harga LPG 3 kg yang disampaikan Purbaya “kemungkinan salah baca”. Ia menegaskan bahwa harga keekonomian LPG 3 kg tidak setinggi angka yang disebutkan dan bahwa data resmi mengenai hal itu berada di bawah kewenangan Kementerian ESDM.
Meski demikian, pernyataan Purbaya menyoroti urgensi transparansi dalam kebijakan subsidi energi. Pemerintah saat ini tengah menimbang skema penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran, agar tidak dinikmati kelompok mampu.
BACA JUGA:Purbaya Ogah Perpanjang Tax Amnesty, Pilih Fokus pada Kepatuhan Pajak
BACA JUGA:Purbaya Sebut Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: