Bahlil: Listrik di Aceh Pulih 60 Megawatt, Besok Atau Lusa Jaringan Tersambung Semua

Bahlil: Listrik di Aceh Pulih 60 Megawatt, Besok Atau Lusa Jaringan Tersambung Semua

Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, pada Senin, 15 Desember 2025, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan mengenai progres perbaikan kerusakan di lokasi bencana saat in-disway.id/Anisha Aprilia -

HARIAN DISWAY - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan perkembangan pemulihan pasokan listrik dan distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Provinsi Aceh kepada Presiden pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin, 16 Desember 2025. 

Hingga Selasa malam, sebagian besar kebutuhan listrik di Banda Aceh telah kembali tersalurkan, meskipun pemulihan penuh masih menghadapi kendala infrastruktur.

Bahlil menyampaikan bahwa total kapasitas kelistrikan Banda Aceh mencapai 110 megawatt (MW). Dari jumlah tersebut, sekitar 60 MW telah berhasil disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebagian pasokan listrik sementara masih mengandalkan penggunaan generator set (genset).

“Untuk jaringan gardu induk, progres pemasangan sudah mencapai sekitar 80 hingga 90 persen. Kami perkirakan pada Rabu atau Kamis seluruh jaringan utama dapat tersambung,” ujar Bahlil.

Jika seluruh gardu induk telah terhubung, maka aliran listrik dari Arun dan Bireuen dapat masuk secara normal melalui jaringan transmisi Sumatera. Namun demikian, Bahlil menegaskan bahwa meski jaringan utama telah terkoneksi, belum semua desa dapat langsung dialiri listrik.


Petugas melakukan pemasangan tiang listrik di Kecamatan Adian Koting, Tapanuli Utara -BNPB-

BACA JUGA:Prabowo Mohon Maaf Listrik Belum Menyala Pada Masyarakat Aceh Tamiang

BACA JUGA:Sindir Balik Cak Imin soal Taubat Nasuha, Bahlil: Hanya Presiden yang Bisa Perintah Saya

Menurutnya, banyak desa yang masih mengalami kerusakan infrastruktur berat. Akses jalan menuju sejumlah wilayah belum bisa dilalui, tiang-tiang listrik pada jaringan tegangan rendah banyak yang roboh, dan beberapa daerah masih tergenang banjir. Kondisi tersebut membuat penyaluran listrik belum dapat dilakukan secara menyeluruh.

“Kalau kita paksakan dialiri listrik dalam kondisi seperti itu, justru berisiko menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat,” katanya.

Selain listrik, Kementerian ESDM juga memantau distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah Sumatera. Untuk Provinsi Sumatera Barat, kondisi distribusi relatif lebih baik. Namun, Sumatera Utara dan Aceh masih memerlukan perhatian khusus, terutama terkait pasokan LPG.

BACA JUGA:PLN Minta Maaf, Tak Bisa Penuhi Janji Soal Listrik Aceh Pulih 93 Persen

BACA JUGA:Banjir Bandang Sumatra Parah, Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil untuk Taubat Nasuha

“Untuk Sumatera Utara, LPG menjadi perhatian besar karena akses jalan darat belum sepenuhnya pulih. Kami menambah armada kapal untuk mobilisasi LPG melalui jalur laut,” jelas Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: