Jessica diduga menyimpan sakit hati mendalam terhadap Mirna. Dugaan itu disimpulkan dari keterangan para saksi yang menunjukkan gejala depresi yang mendera Jessica pada November 2015.
"Pada 23 November 2015 nampak adanya eskalasi emosi terdakwa Jessica yang awalnya diarahkan kepada dirinya, mulai diarahkan kepada orang lain yang dekat padanya, atau yang dapat dipersepsikan dapat menolongnya namun tidak memberikan bantuan sesuai yang dipersepsikannya," kata hakim anggota Binsar Gultom saat membacakan analisa yuridis putusan Jessica di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Oktober 2016, dilansir dari detik.
Tentu Jessica membantah dugaan motif sakit hati itu.
3. Ada kemungkinan Mirna meninggal secara alami.
Kardono juga menyoroti pilihan ayah Mirna yang menolak otopsi lengkap. Sampel dari lambung tidak dianggap cukup kuat untuk membuktikan racun.
Ano menilai bahwa fakta itu masih layak dipertanyakan, terutama terkait sikap sang ayah Mirna yang tampaknya memiliki keyakinan kuat akan apa yang terjadi.
Upayanya mencari keadilan menunjukkan tingkat dedikasi yang luar biasa, meskipun metodenya kontroversial.
BACA JUGA:Guruh Soekarnoputra Usul Jokowi Jadi Ketum PDIP, Partai Keluarga Terancam
BACA JUGA:Mahfud MD: Sudah Tersangka KPK, Tidak Mudah Mentan SYL Kabur
"Sikap sang ayah yang tampaknya merasa tahu apa yang dilakukannya dan berupaya mencari keadilan versinya sendiri, bahkan sampai terindikasi mengedit foto jasad anaknya supaya terlihat red cherry (seperti habis diracun sianida)," ujarnya.
Dalam kontroversi yang terus berlanjut itu, kebenaran sepertinya masih jauh dari kepastian.
Meskipun banyak pertanyaan yang belum terjawab, kasus ini tetap menjadi puzzle tak terpecahkan yang memikat perhatian masyarakat. Makanya, yang nonton langsung membludak.
Namun, pertanyaan penting tetap muncul: bagaimana menjelaskan jejak sianida yang ditemukan di kopi yang diminum oleh Mirna?
Kardono menegaskan bahwa jejak sianida tersebut sulit dijelaskan jika memang Mirna meninggal secara alami.
Meskipun ayah Mirna menolak otopsi penuh, fakta-fakta seperti jejak sianida di kopi dan lambungnya, bersama dengan waktu perkiraan pencampuran sianida, membuat kasus ini masih menimbulkan tanda tanya besar.
“Dari fakta- di atas, jika memang Mirna meninggal dengan alami (stroke, serangan jantung, dsb), bagaimana menjelaskan jejak sianida di kopinya?,” tanya Ano.