Israel Bersiap untuk Serangan Darat, Beri Waktu 24 Jam bagi Warga Sipil Gaza untuk Segera Mengungsi ke Selatan

Jumat 13-10-2023,18:25 WIB
Reporter : Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) menyerukan kepada sekitar 2,3 juta warga sipil di jalur Gaza untuk segera mengungsi ke wilayah selatan. 

Hal tersebut merupakan peringatan awal sebelum dilakukannya serangan darat (ground invasion) ke wilayah Gaza. Sebelumnya, IDF telah menyiagakan ratusan ribu tentara didukung peralatan tempur di perbatasan wilayah Israel-Gaza. 

Pihak IDF dan Hamas juga sempat saling menyalahkan atas jatuhnya ratusan korban jiwa di Jalur Gaza. Hamas menuduh IDF melakukan serangan udara tanpa diskriminasi dengan tidak didahului peringatan dini agar warga sipil bisa mengungsi.

BACA JUGA:1 WNI Tewas Akibat Serangan Udara Israel, Menlu: Belum Memungkinkan untuk Proses Evakuasi

Sementara IDF menyebut telah memberikan peringatan agar warga Gaza segera mengungsi ke tempat-tempat aman, namun Hamas menghasut warga sipil agar tak mengindahkan seruan tersebut. 

Pada Jumat, 13 Oktober 2023 IDF kembali mengeluarkan ultimatum agar warga sipil Gaza segera mengungsi dalam waktu 24 jam sebelum pasukan darat IDF memasuki wilayah Gaza. 

“ Sekarang adalah waktu untuk perang," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Kamis , 12 Oktober 2023. Pada saat itu, pesawat jet Israel terus memborbardir Gaza sebagai balasan atas serangan kejutan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.300 warga Israel.

Militer Israel sedang mengumpulkan tank-tank di perbatasan Jalur Gaza sebagai upaya untuk menyerang Hamas. Selain itu, Angkatan Udara Israel juga sedang mempersiapkan bom dengan jenis MK-84 yang dilengkapi dengan JDAM kit dalam jumlah besar.

BACA JUGA:Semakin Membabi Buta, Israel Jatuhkan Bom “Fosfor Putih” Ke Pemukiman Padat Penduduk di Gaza

“ Sejumlah besar bom Israel 2000-lbs Mk 84 dengan kit panduan JDAM di pangkalan udara IAF ,” dilansir dari cuplikan video akun Instagram defenceview.

IDF mengkonfirmasi bahwa akan  ada operasi darat  “ secara signifikan ” di Kota Gaza dalam beberapa hari mendatang . Warga sipil Gaza diperbolehkan kembali ke tempat asalnya ketika pengumuman diberikan lebih lanjut.

“ Warga sipil Kota Gaza, segera evakuasi ke selatan untuk keselamatan anda sendiri dan keselamatan keluarga anda. Jauhkan diri dari teroris Hamas yang menggunakan Anda sebagai perisai manusia, ” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan , dilansir dari Reuters .

“ Teroris Hamas bersembunyi di Kota Gaza, di dalam terowongan, di bawah rumah dan di dalam bangunan yang dihuni oleh warga sipil Gaza yang tidak bersalah ,” lanjutnya.

Seorang pejabat Hamas menanggapi  bahwa peringatan relokasi Gaza ke Selatan tersebut adalah “propaganda palsu”. Dia mendesak warga untuk tidak tertipu.

Sebelumnya, Israel telah menyatakan sumpahnya untuk memusnahkan Hamas sebagai pelaku utama atas serangan kejutan yang terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Sebagai bagian dari pelaksanaan sumpah ini, Israel merilis telah menyerang lebih dari 750 sasaran militer di Gaza Utara yang disinyalir jadi tempat berlindung Hamas dan menyimpan senjata-senjata. 

Sasaran militer tersebut meliputi terowongan, kompleks militer, gudang penyimpanan senjata, hingga tempat tinggal para perwira senior Hamas.

Namun, Israel juga menanggung risiko yang serius ketika Hamas menahan sejumlah sandera yang diculik dalam serangan itu.

Korban Tewas di Gaza

Sementara itu, serangan militer IDF telah menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina di jalur Gaza. 

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bahwa lebih dari 400.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Gaza . Selain itu, sebanyak 23 sukarelawan tewas sejak Israel melakukan serangan balasannya .

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan bahwa bahan bakar untuk menyalakan generator darurat di rumah sakit di Gaza dapat habis dalam beberapa jam .

Selain itu, Program Pangan Dunia PBB (WFP) memperingatkan kebutuhan dasar manusia seperti makanan dan air hampir habis.

“ Kesengsaraan manusia yang disebabkan oleh eskalasi ini sangat mengerikan , dan saya mohon pihak-pihak untuk mengurangi penderitaan warga sipil, ” kata D irektur R egional ICRC Fabrizio Carboni.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) juga telah merelokasi pusat operasi termasuk staf internasionalnya ke Selatan. Di sana, mereka melanjutkan operasi kemanusiaan dan dukungan kepada pengungsi Palestina di Gaza.

Badan tersebut juga mendesak Israel untuk melindungi semua warga sipil di tempat penampungan nya termasuk sekolah.

“ Sekolah-sekolah PBB ini dan semua tempat penampungan PBB lainnya adalah fasilitas PBB. Mereka harus dilindungi setiap saat dan tidak boleh diserang sesuai dengan hukum humaniter internasional ,” dikutip dari Twitter UNRWA.(*)

Kategori :