Pun, di tempat itu bisa dilakukan taddabur alam, atau mensyukuri nikmat Tuhan atas anugerah alam ciptaan-Nya.
Kegiatan itu dapat dilakukan di bagian atas kapal. Di situ pemandangan yang tersaji cukup menawan.
Puncak Argopuro, perbukitan hijau dan mega-mega senja. Kebetulan matahari memang hendak terbenam.
Drs H Zayyin Cudlori, Wakil Ketua PDM Surabaya, dihubungi via telepon, menyebut bahwa bangunan tersebut terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan bahteranya.
Bahtera yang menyelamatkan mahluk-mahluk Tuhan dari bencana banjir bandang.
BACA JUGA: Khusyu Warga Muhammadiyah Kalijudan Shalat Ied di Jalan MERR
"Kapal selalu ada di tepi laut. Kenapa tidak buat saja kapal di atas gunung. Nah, sekarang terlaksana. Semoga ke depan dapat menjadi salah satu ikon Wonosalam," ujarnya.
Bangunan tersebut hingga kini sedang dalam proses penyempurnaan.Namun, tahun ini akan diresmikan oleh PDM Surabaya. Di samping utara merupakan ruangan-ruangan yang dapat dimanfaatkan untuk amal-amal usaha Muhammadiyah.
Sedangkan di bagian atas, terdapat semacam gazebo yang teduh. Lahan parkirnya pun luas.
Tentu ada ruang untuk salat juga. Jika malam berada di situ, terutama di bagian paling atas, dalam suasana hening dan khusyuk, siapa saja bisa melakukan taddabur alam. (*)