Terutama, kata Seno, generasi z yang selalu diidentikkan dengan kemajuan. Padahal, mereka juga masih rentan dengan persoalan-persoalan kebutuhan dasar dalam hidup. Seperti masih sulitnya akses pendidikan tinggi hingga lapangan pekerjaan.
“Maka kuncinya cuma satu. Harus dilibatkan secara aktif. Tidak boleh hanya jadi pajangan di etalase politik praktis,” tegas Seno. Ia berkomitmen untuk mengelola suara-suara anak muda itu. Khususnya dari kalangan pelajar. Untuk kemudian disinkronkan dengan visi dan misi Ganjar-Mahfud. (Mohamad Nur Khotib)