Semua relawan akan gotong royong. Mereka dibebaskan bergerak dengan kekuatan komunitas masing-masing. Demikian pula dengan tim pemenangan yang terdiri dari banyak anak muda.
Caleg dan organisasi sayap pemuda lintas partai pun akan bergerak dengan cara mereka masing-masing. “Kekuatan kita adalah kekuatan organik yang tidak perlu direkayasa. Karena ada sembilan partai dengan jumlah relawan yang berlimpah ruah,” tandas perempuan 37 tahun itu.
Visi dan misi Gibran dinilai sejalan dengan harapan Kawan Gibran yang telah dideklarasikan pada 28 September 2023 di Jakarta. Terutama yang mendukung aktivitas anak-anak muda. Seperti Dana Abadi Pesantren, Kredit Ultra Mikro, hingga Kredit Start Up Milenial.
Ali Muthohirin, Koordinator Nasional Kawan Gibran, mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang bukan sekadar pemimpin muda. Melainkan pemimpin yang juga peduli dengan isu-isu anak muda. “Dan itu telah disuarakan Gibran melalui pidatonya,” katanya dalam keterangan tertulis.
Para aktivis Kawan Gibran menjadi mesin politik untuk menggaet suara anak muda. -Dok.-
Menurut Ali, isu-isu anak muda dari generasi milenial dan gen Z memang lebih tepat disuarakan oleh pemimpin muda. Bersama Gibran, ia ingin mengajak anak-anak muda untuk berpartisipasi aktif melalui Kawan Gibran. Sebagai langkah awal membangun kekuatan politik anak muda.
Mahasiswa pascasarjana Hukum Universitas Brawijaya Malang itu pun berharap kehadiran tokoh muda seperti Gibran dalam kontestasi Pilpres 2024 bisa menjadi simbol kuat. Terutama bagi generasi muda yang memiliki komitmen kebangsaan.
Kini, kata Ali, Kawan Gibran akan terus menggelar konsolidasi. Deklarasi pun sudah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan hingga luar negeri.
“Di Jakarta sudah, di Jawa Timur, NTT, bahkan hingga ke Turki. Itu bagian dari upaya kami mendorong anak muda untuk menjadi aktor politik agar bisa menyuarakan isu-isu anak muda,” tandasnya. (Mohamad Nur Khotib)