HARIAN DISWAY – Sebagai penghargaan dan ungkapan terima kasih Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya kepada keluarga besar R. Ing. Soekonjono, UNTAG Surabaya meresmikan gedung baru bernama R. Ing. Soekonjono, Jumat, 27 Oktober 2023.
Dengan peresmian itu, maka lengkaplah sudah keberadaan Gedung R. Ing. Soekonjono yang terdiri dengan gedung A, B, dan C. Di gedung itulah YPTA Surabaya akan menggunakannya sebagai kantor pusat YPTA Surabaya. Begitu juga dengan UNTAG Surabaya.
BACA JUGA: Dosen Untag Surabaya Kembangkan Aplikasi, Bantu Jurnalis untuk Jurnalisme Data
Dihadiri jajaran pengurus YPTA Surabaya dan Rektor UNTAG Surabaya, Ketua YPTA Surabaya J. Subekti, S.H., M.M menyampaikan rasa bungahnya atas peresmian itu. “Diharapkan di gedung inilah semua konsep, semua evaluasi, semua rancangan bisa kita lakukan,” ungkapnya.
Ketua Pelaksana Panitia Swakelola Pekerjaan Gedung Bantot Sutrisno menunjuk tangan kirinya ke arah detail bangunan untuk menceritakan bahwa gedung didesain dengan simbol-simbol yang kuat. -Julian Romadhon/HARIAN DISWAY-
Subekti menjelaskan tentang nama gedung tersebut. R. Ing. Soekonjono diambil dari nama salah seorang insinyur ternama di Surabaya. Dahulu R. Ing. Soekonjono adalah anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) yang turut mendirikan YPTA Surabaya sebagai cabang dari YPTA yang ada di Jakarta.
”Beliau insinyur yang punya banyak peran. Di UNTAG Surabaya ini beliau adalah dekan pertama Fakultas Teknik Sipil. Pernah juga menjadi ketua yayasan mulai priode 1957 sampai 1974. Maka wajarlah jika kami mengabadikannya sebagai nama gedung,” jelas Subekti.
Ketua Pelaksana Panitia Swakelola Pekerjaan Gedung Bantot Sutrisno menceritakan bahwa gedung tersebut didesain dengan simbol-simbol yang kuat. Diharapkan yang menyaksikan akan mendapatkan atau menemukan semacam makna.
Misalnya di langit-langit pendopo yang berada tepat di depan gedung dengan luas bangunan 6.400 meter persegi yang disentuh dengan motif batik kawung. Motif itu diterakan mengelilingi sekuncup teratai yang terbalik.
Langit-langit pendopo yang berada tepat di depan gedung dengan luas bangunan 6.400 meter persegi yang disentuh dengan motif batik kawung. Motif itu diterakan mengelilingi sekuncup teratai yang terbalik. -Julian Romadhon/HARIAN DISWAY-
Ada pula di sisi kanan dan kiri bagian atas gedung bergambarkan Soekarno dan Hatta yang dibuat dari lempengan logam yang dibor dengan berbagai ukuran sehingga memunculkan gambar siluet dua tokoh proklamasi.
Senada dengan Subekti, Rektor UNTAG Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM, CMA. CPA juga bersyukur atas perkembangan pembangunan UNTAG Surabaya. Terlebih atas peresmian gedung ini yang merupakan fasilitas gedung dari YPTA kepada UNTAG Surabaya.
Detail di sisi kanan dan kiri bagian atas gedung bergambarkan Soekarno dan Hatta yang dibuat dari lempengan logam yang dibor dengan berbagai ukuran sehingga memunculkan gambar siluet dua tokoh proklamasi. -Julian Romadhon/HARIAN DISWAY-
Sebanyak Rp 33 miliar sengaja khusus diinvestasikan untuk pembangunan gedung ini. Dana tersebut didapatkan dari swadana. “Yaitu dana yang dihasilkan dari kontribusi masyarakat yang mengirimkan putra-putrinya untuk berkuliah di UNTAG Surabaya dalam bentuk dana pengembangan pendidikan dan uang kuliah,” paparnya.
Mulyanto juga membeberkan bahwa pemerintah telah memberikan hibah dalam hal akademik. Pada 2021, UNTAG Surabaya mendapat hibah dari Kemendikbudristek kurang lebih sebanyak Rp11 miliar.
Selanjutnya pada 2022 mendapat hibah sebanyak Rp 16 miliar dan 2023 mendapat hibah sebanyak Rp 23 miliar. “Alhamdulillah ini sinkron antara yayasan sama rektor. Artinya bahwa rektorat selalu membangun tentang mutu. Mutu tentang pendidikan,” tutup Mulyanto. (*)