Kerja Sama Proyek OBOR antara Indonesia-Tiongkok

Senin 30-10-2023,22:06 WIB
Oleh: Handoko

INDONESIA terletak pada posisi silang di antara dua benua yakni, benua Asia dan Australia dan dihimpit dengan dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Pasifik. Indonesia dapat menjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia yang disebut sebagai jalur sutra laut dan menjadi jalur transportasi bagi negara-negara luar. 

Keuntungan lainnya dari wilayah strategis Indonesia adalah jalur maritimnya dilewati proyek OBOR milik Tiongkok. One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI) adalah proyek ambisius yang digagas pada 2013 dengan tujuan untuk membangun kembali jalur sutra modern dan meningkatkan serta memperbaiki jalur perdagangan. 

Sebagai negara yang memiliki politik luar negeri yang bersifat bebas aktif Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan berbagai negara di dunia. Pada tahun 2016, Indonesia resmi setuju untuk melakukan kerjasama dengan Tiongkok terkait proyek OBOR atau BRI.

Bersama-sama, Tiongkok akan membantu Indonesia untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur, memberi dana investasi, dan membantu Indonesia untuk mewujudkan kepentingannya yaitu menjadi poros maritim dunia.

Pemerintah Indonesia mendukung inisiatif Tiongkok dengan program OBOR ini dengan harapan bisa memanfaatkan OBOR secara optimal. Keuntungan yang dimiliki Indonesia sebagai negara yang memiliki posisi strategis menyebabkan Tiongkok untuk ikut tertarik merangkul Indonesia kepada program OBOR ini.

Pemerintah yang mendukung OBOR, memiliki keterkaitan dengan kebijakan Tiongkok yang memiliki tujuan untuk mempermudah pembangunan infrastruktur serta efisiensi dari perdagangan global. 

Salah satu kebijakan yang tertuang dalam OBOR ini adalah meningkatkan kerja sama di bidang maritim, untuk itu OBOR banyak menginvestasikan dana untuk pembangunan infrastruktur untuk bidang maritim.

Sebenarnya hal ini bisa menghasilkan keuntungan untuk Indonesia yang merupakan negara maritim serta posisinya yang pas untuk kerja sama ini, sehingga Tiongkok bisa menanam investasinya kepada Indonesia.

Saat ini Indonesia masih menjadi pasar bagi produk-produk Tiongkok maka dengan adanya OBOR yang membuka koneksi dengan jalur perdagangan terutama Asia  dapat menghasilkan keuntungan  bagi Indonesia.

Posisi Indonesia yang begitu strategis dan bisa menjadi jalur perekonomian, dapat dilihat sebagai suatu lahan lain yang menguntungkan bagi para investor.

Sebelumnya pada tahun 2017, pemerintah Indonesia pernah menawarkan investasi kepada investor Tiongkok di beberapa provinsi di Indonesia yang sangat strategis untuk dijadikan jalur perdagangan, setelah itu Indonesia mendapatkan investasi untuk pembangunan infrastruktur di provinsi-provinsi yang ditawarkan tadi. 

Provinsi-provinsi yang ditawarkan tadi meliputi Sumatera Utara, Sulawesi Utara, serta Kalimantan Utara, ketiga provinsi ini dinilai dapat menunjang kerja sama, konektivitas, serta efisiensi di jalur maritim.

Sehingga, menghasilkan dana untuk pembangunan transportasi di bidang darat (kereta api, jalan tol), air (pelabuhan), dan pembangunan di sektor energi. Indonesia bisa menjadi mitra perdagangan yang menguntungkan karena efisiensi bisa tercapai mengingat posisi strategis Indonesia, maka dari itu banyak sekali investor yang bersedia menanam investasi di Indonesia.

OBOR juga memiliki sebuah inisiatif yang memiliki dasar-dasar historis, empiris, dan praktis. Istilah OBOR sebagai "One Belt One Road", memiliki penjelasannya dengan istilah Belt yang mengacu kepada serangkaian jalan darat, jalur pipa, kereta api dan infrastruktur yang lainnya dengan menghubungkan Asia Tengah, Asia Timur hingga Eropa.

Sedangkan istilah road mengacu kepada penghubung yang di lalui pelabuhan dan jalur perdagangan maritim lainnya yang menggunakan laut Tiongkok Selatan, Samudra Hindia ke Timur Tengah hingga ke Eropa.

Kategori :