Impact Trip Kolaborasi Mola Art Gallery dan School Boat Indonesia (1): Mola Ajak 36 Siswa SD Inpres Kerora Asyik dalam Art Class

Senin 30-10-2023,20:59 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Berkiprah di bidang seni rupa, tapi Mola Art Gallery (MAG) yang didirikan Mola tak bergerak di ruang pamer semata. Dengan dua program dalam Impact Trip, salah satunya art class, tim MAG mengenalkan seni rupa untuk anak SD di daerah terpencil.

Sekolah itu SD Inpres Kerora namanya. Terletak di Dusun Kerora, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). “Untuk bisa sambang ke sekolah itu, kami dapat rekomendasi dari School Boat Indonesia (SBI),” kata Mola.
Bangganya anak-anak SD Inpres Kerora yang menjukkan hasil lukisan mereka setelah mengikuti art class bersama Mola dari Mola Art Gallery. -MAG-

BACA JUGA: Penyebab Kematian Matthew Perry Tunggu Laporan Toksikologi, Ini Obat yang Ditemukan di Rumahnya

SBI adalah program yang diinisiasi Meralda Adam. Bergerak di bidang edukasi di bawah Yayasan Panji Ibrahim Muhammad (YPIM) Foundation. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak di daerah pesisir. “Karena itulah MAG memilihnya untuk menjalankan Impact Trip,” kata Mola.

Perjalanan Mola yang ditemani Malati Nuwangi ke Kerora itu tak mudah. Tapi tim yang berangkat dari galeri di Griya Asri Cahaya Cipageran Blok N-23 Cimahi itu berniat untuk membawa misi sosial dengan bonus menikmati keindahan NTT yang memang indah. “Memang sekalian jalan-jalan tapi yang punya arti,” kata Mola.
Usai art class digelar, tim MAG, tim SBI, serta siswa dan guru SD Inpres Kerora foto bersama di depan gedung SD berserta hasil gambar mereka. -MAG-

Begitu sampai di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, tim menempuh jalur darat dengan menumpang mobil bak terbuka. Disambung melintasi laut dengan perahu. Bergabung dengan tim SBI, MAG mengusung bantuan hasil donasi berupa buku, alat tulis, kanvas, dan aneka perlengkapan menggambar.

Di dusun yang berpenduduk 300 jiwa itulah, MAG menggelar misi. Yang pertama art class. Dibimbing Mola yang seorang pelukis, siswa SD yang berdiri pada 1999 itu asyik mengenal aktivitas melukis. Hampir semua siswa terlibat. Hanya ada 36 orang dari kelas 1 sampai 6.
Siswa SD Inpres Kerora melihat hasil art class yang dipajang di dinding kelas. -MAG-

Antusiasme anak-anak ini ternyata tinggi. Kepada mereka, Mola memberi tantangan untuk menumpahkan apa pun di atas kanvas 40x40 cm. “Saya yakin mereka punya mimpi, cita-cita, harapan, dan keinginan. Saya biarkan anak-anak berkreasi bebas tentang semua hal yang ingin mereka lukiskan,” kata Mola.

Dalam keyakinan Mola dan MAG, menyebarluaskan energi berkesenian bisa dimulai kapan dan di mana saja. Apalagi kepada anak-anak. Terlebih di daerah yang tak cukup punya akses dengan fasilitas. Maka, pengenalan dini dengan kanvas, kuas, cat, serta mengenal teknis melukis yang sederhana, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi siswa SD di daerah terpencil itu.

BACA JUGA: Sisi Gelap Matthew Perry, Kecanduan Alkohol dan Obat Sampai Kerinduan akan Keluarga

Selain art class, MAG juga memberikan bantuan buku paket. Menurut Meralda, kebutuhan itu masih sangat tinggi. “Tapi sayang belum sepenuhnya terpenuhi. Kesulitan jarak yang jauh dari kota menjadi salah satu penyebab sulitnya fasilitas itu didapatkan,” ujar Meralda yang menemani tim MAG melakukan Impact Trip di lokasi.
Selain mengikuti art class, Anak-anak SD Inpres Kerora yang riang menggelar lomba balap karung (atas) dan lomba makan kerupuk. Kebetulan Impact Trip digelar MAG dalam suasana hari kemerdekaan Indonesia. -MAG-

Sebenarnya bantuan yang dibawa MAG itu masih jauh dari kurang. Tapi MAG percaya jika sentuhan sekecil apa pun untuk siswa SD Inpres Kerora itu sangatlah berarti. “Sebab mereka ini berhak mendapatkan kemudahan akses untuk belajar. Salah satunya mengenal seni lukis yang sangat cocok dengan dunia anak-anak,” tegas Mola. (Heti Palestina Yunani)

Kategori :