PB IDI dan WMA Serukan Stop Serangan Terhadap Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan di Gaza

Selasa 31-10-2023,20:57 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyuarakan agar pihak yang berkonflik tidak menyakiti tenaga medis dan fasilitas kesehatan. 

Hal tersebut merespon memanasnya kondisi perang antara militer Israel dengan milisi Hamas di Jalur Gaza. 

Dalam beberapa hari terakhir, wilayah sempit padat penduduk jalur Gaza dihujani bom bom dari pesawat angkatan udara Israel. Beberapa rumah sakit pun menjadi sasaran pengeboman dengan tenaga medis sebagai korbannya. 

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Moh. Adib Khumaidi mengutuk keras serangan terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis.

BACA JUGA:Respons Konflik Israel-Palestina, PBNU Bakal Kumpulkan Para Pemimpin Agama di Dunia

Ia menyerukan semua pihak untuk memastikan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan tidak menjadi sasaran dan diberikan akses yang aman untuk merawat korban yang terluka. 

“Sebagai dokter, kami mempunyai kewajiban etik untuk menempatkan keselamatan pasien dan komunitas masyarakat sipil diatas segalanya,” tegas Dr Adib.

Meski demikian, Adib juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas hilangnya nyawa di kedua pihak yang berkonflik. 

“Khususnya bagi para profesional medis yang kehilangan nyawa saat memberikan layanan penyelamatan nyawa kepada masyarakat,” kata Adib dalam pernyataaan resmi Selasa, 31 Oktober 2023. 

BACA JUGA:Israel Tolak Gencatan Senjata dengan Alasan Apa pun, Netanyahu: Peperangan Ini Tidak Akan Berhenti Sampai Israel Menang

Sebagai organisasi profesi medis, PB IDI berkomitmen untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya perawatan medis yang etis, serta tujuan perdamaian dunia dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal.

World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Medis Dunia beserta Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengeluarkan seruan mendesak kepada semua pihak yang berkonflik untuk: 

  1. Mematuhi norma-norma Hukum Humaniter Internasional (IHL) untuk tidak menyerang fasilitas medis dan kendaraan tenaga kesehatan, serta melindungi tenaga kesehatan.
  2. Petugas kesehatan harus diberikan sumber daya yang mereka perlukan untuk merawat semua pasien dengan penuh kasih sayang dan sesuai dengan nilai etika profesi dan netralitas medis. 
  3. Koridor kemanusiaan harus digunakan untuk memastikan pengiriman pasokan medis penting dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Jalur Gaza dengan aman.

World Medical Association (WMA) atau Asosiasi Medis Dunia dan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia mengajukan permohonan yang kuat kepada kedua belah pihak untuk menyelamatkan warga sipil, rumah sakit, dan layanan penting lainnya.(*)

Kategori :