Selain itu tersedia juga observation deck yang dilengkapi dengan astronomy equipment, Qur’anic Garden.
Para santri mendapat makan tiga kali sehari. Makanan disediakan dengan model prasmanan seperti di restoran atau hotel. Menunya juga berubah-ubah. Dengan begitu, para santri tidak akan merasa bosan. Para santri juga tidak perlu repot mencuci. Sebab, mereka mendapat jatah laundry untuk empat seragam.
3. Pesantren Asy-Syifa Subang
As-Syifa merupakan sekolah terpadu dengan menerapkan sistem boarding school atau pesantren. Pesantren ini menyediakan jenjang pendidikan dari SMP IT/MTs, SMA IT/MA, SMK IT, LTIQ, PAUD IT dan STIQ. Banyak wali santri yang mendaftar ke pesantren ini melalui jalur inden lebih dulu karena peminat yang banyak.
As-Syifa dibangun di lokasi strategis tepatnya di kabupaten Subang, Jawa Barat dan menyebar ke 3 tempat yakni Jalancagak, Wanareja dan Sagalaherang. Pesantren ini menempati lokasi yang strategis sehingga mudah dijangkau, baik dari jalur darat maupun udara.
Pesantren ini menerapkan kurikulum perpaduan nasional dan kurikulum khas As-Syifa didukung dengan pengembangan konten belajar Islami dengan pengembangan bahan ajar mandiri oleh tenaga pengajar profesional.
Fasilitas di pesantren ini juga memadai, mulai dari gedung olahraga, klinik umum, dapur umum, Syifamart, kantin, puluhan kendaraan operasional yang siap melayani peserta didik. Kualitas pembelajaran mendapatkan dukungan dari SDM pendidik dan tenaga kependidikan terseleksi.
Sebagian besar berusia muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Alumni SMA pesantren ini diterima di perguruan tinggi favorit lebih dari 83 persen (tahun 2015).
4. Pesantren Darul Hijrah Surabaya
Pesantren Darul Hijrah juga menerapkan sistem inden mengingat banyaknya masyarakat yang berminat. Pesantren yang dikenal dengan nama Ma’had Tahfizh Darul Hijrah ini berdiri tahun 2012 di Surabaya. Pesantren ini merupakan bagian dari program Dewan Pimpinan Wilayah Hidayatullah Jawa Timur. Jenjang pendidikan yang dikelolanya SMP/MTs dan SMA/MA.
Sesuai nama lembaga pendidikannya, para santri tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga program tahfizh. Untuk setiap tingkatan pendidikan (SMP atau SMA) ditargetkan santri hafal 15 juz Al-Qur’an.
Saat ini Ma’had Tahfizh Darul Hijrah memiliki 14 cabang, yakni Surabaya (SMP untuk Putra), Pasuruan (SMP dan SMA/Putra), Bangkalan (SMP/Putra), Gresik (SMP/Putra), Tuban (SMP/Putra), Pamekasan (SMA/Putra), Probolinggo (SMP/Putra), Panceng-Gresik (SMA/Putra), Lamongan (SMA/Putra), Mojosari-Mojokerto (SMP/Putri), Lawang-Malang (SMA/Putra), Sidoarjo (SMA/Putri), Jombang (SMA/Putra), Nganjuk (SMA/Putra).
Dalam pengelolaannya Ma’had Tahfizh Darul Hijrah menjalankan dua program pembiayaan, yakni beasiswa dan mandiri. Untuk program beasiswa, para santri selama mengikuti pendidikan dibiayai para donatur yang dikelola oleh amil zakat Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
Dalam menjalani masa pendidikan, para santri harus masuk asrama. Mereka terdiri atas anak yatim piatu, dhuafa, dan putra kader.
Sesuai masa pendidikannya, santri berbeasiswa jika lulus SMP ditargetkan hafal 15 juz Al-Qur’an. Selanjutnya lulus SMA hafal 15 juz sisanya. Dengan demikian saat lulus SMA, para santri hafal 30 juz Al-Qur’an.
5. Pesantren Al-Azhar IIBS Solo