BACA JUGA:Panglima TNI dan Ribuan Warga Saksikan Pergelaran Wayang kulit di Makodam V/Brawijaya
2. Bambang Wisanggeni
Ini 5 karakter tokoh pemuda dalam wayang kulit, inspirasi untuk generasi muda. Wayang Wisanggeni, pemuda yang memiliki pengetahuan luas. Ia merupakan salah seorang anak Arjuna.-@sanggar_wayang_yudhistira-Instagram
Bambang Wisanggeni adalah putra Raden Arjuna dengan Batari Dresanala, cucu Batara Brama. Wisanggeni adalah ksatria yang cerdas dan waskita. Ia memiliki pengetahuan dan kecerdikan melebihi ksatria-ksatria lainnya.
Kepada siapa pun ia tak pernah berbahasa halus. Terkesan angkuh, tapi sebenarnya hatinya baik dan gemar menolong orang. Wisanggeni selalu tinggal di kahyangan, seperti halnya Raden Antasena, putra Werkudara, sepupunya.
Wisanggeni sangat disegani oleh Prabu Kresna, ahli strategi yang berada di pihak Pandawa. Wisanggeni hanya mau datang dan berkumpul dengan kerabat-kerabatnya, hanya apabila ada suatu hal yang penting.
Dalam perang Bharatayudha, sebenarnya ia ingin melibatkan diri. Namun, sasmita Sang Hyang Wenang memerintahkannya untuk tinggal di kahyangan. Ia pun menuruti perintah itu.
Wisanggeni adalah contoh bagi kaum muda. Bahwa seorang pemuda seharusnya memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang mumpuni. Teguh dalam pendirian dan bijaksana.
BACA JUGA:Pameran ”Wayang dalam Perspektif Te Kamajaya”, Lukisan Ditata Melayang di Atas Kafe Taman
3. Raden Narayana
Ini 5 karakter tokoh pemuda dalam wayang kulit, inspirasi untuk generasi muda. Wayang Raden Narayana, tokoh pemuda yang ramah, humoris, toleran serta berwawasan luas. -@roby-Pinterest
Dalam Pewayangan Jawa, Raden Narayana adalah nama masa muda Prabu Kresna. Ia merupakan pemuda yang berkulit hitam, titisan Dewa Wisnu. Yakni dewa yang menjadi pokok kejiwaan manusia.
Narayana memiliki sifat ramah, toleran tanpa pandang siapa. Tiap perkataannya selalu mengandung kebijaksanaan yang melekat untuk direnungkan. Wajahnya tampan, dan ia juga seorang yang tangkas serta terampil.
Menurutnya, ketangkasan dan keterampilan seseorang lebih penting daripada paras yang tampan. Ia pun selalu membalut kebijaksanaan-kebijaksanaan itu dengan humor atau gaya bergurau. Cara itu lebih dapat tersampaikan pada orang lain.
Narayana merupakan raja dari Kerajaan Dwarawati. Setelah dewasa, ia menjadi penasihat perang Pandawa dalam perang Bharatayudha. Sosoknya dapat dijadikan inspirasi, sebagai pemuda yang bijak, toleran dan memiliki wawasan luas.
BACA JUGA:Umbul-Umbul Demit, Nostalgia Generasi Jadul di Pameran Karena Ku SuWayang