Menurut Prabowo, itu bahkan sudah tak memenuhi standar hak asasi manusia. Normalnya, lansia yang telah berada di usia senja hanya harus menghabiskan waktunya untuk beristirahat dan menikmati hidup tanpa memiliki beban pikiran dan pekerjaan lagi.
"Ada lansia 70 tahun masih bawa becak. Ini bukan human rights. Sebagai presiden, saya akan melakukan yang terbaik agar tidak ada lansia 70 tahun narik becak. Itu kemanusiaan," ujarnya.
BACA JUGA: Arah Kebijakan Politik Luar Negeri Prabowo: Pertahankan Prinsip Non-Blok hingga Gabung BRICS
BACA JUGA: Gerindra: Prabowo-Gibran Sudah Final!
Berkaca dari masalah tersebut, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia harus berbenah. Demi kesejahteraan rakyat yang sudah menjadi cita-cita bangsa, Indonesia harus berkembang menjadi negara industri yang dapat membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan dan kesempatan bekerja.
Mendorong rakyat usia produktif untuk mengisi berbagai sektor pekerjaan perindustrian negara. Dengan itu, menurutnya, ekonomi akan terus berkembang dan permasalahan kesejahteraan akan terselesaikan secara perlahan tapi pasti.
"Banyak rakyat kita hidup dengan kurang dari USD 2 per hari, sebagain kurang dari 1 dolar. Banyak orang tidak punya pekerjaan. Banyak anak kurang gizi, stunting. Anak 10 tahun fisiknya seperti 4 tahun," ungkapnya.
"Tidak bisa begini. Jadi, kita harus produksi bahan industrial, kita terpaksa menonton, mencerna, natural resources di Indonesia. Kita sambut investasi semua negara, perusaahaan, tapi kita ingin pabriknya di Indonesia," imbuhnya. (*)