Ungkap Kesedihan atas Perang Hamas-Israel, Paus Fransiskus: Ini Sangat Menyakitkan

Minggu 26-11-2023,10:22 WIB
Reporter : Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya atas peperangan yang terjadi di Gaza sejak serangan mendadak Hamas terhadap Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. 

"Kita semua merasakan sakitnya perang," ungkapnya dalam video yang diunggah melalui platform Youtube Click To Pray App pada Rabu, 22 November 2023.

Paus menyinggung bahwa meskipun Perang Dunia II telah berakhir, peperangan lain masih terjadi hingga saat ini.

"Sejak Perang Dunia Kedua berakhir hingga hari ini, perang telah terjadi di banyak bagian dunia," katanya.

BACA JUGA:Biografi Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Berhasil Jadi Mimpi Buruk Israel

Terdapat dua peperangan yang masih berlangsung hingga saat ini. Dua peperangan ini telah memaksa masyarakat dunia bereaksi atas hal tersebut.

"Ketika mereka jauh dari kita, kita tidak terlalu merasakannya. Hari ini ada dua yang sangat dekat yang memaksa kita untuk bereaksi: Ukraina dan Tanah Suci (Palestina)," jelasnya.

Dari kedua peperangan tersebut, Paus Fransiskus lebih menekankan peristiwa yang terjadi di Palestina. Peristiwa tersebut membuat Paus merasakan penderitaan korban perang.


Paus Fransiskus saat mengungkapkan kesedihannya dalam video yang diunggah melalui platform Youtube Click To Pray App pada Rabu, 22 November 2023. -Click To Pray App-Youtube

"Apa yang terjadi di Tanah Suci sangat menyakitkan. Ini sangat menyakitkan," katanya.

Pemimpin Gereja Katolik tersebut menegaskan bahwa rakyat Palestina dan rakyat Israel "memiliki hak untuk perdamaian".

"Kedua masyarakat persaudaraan ini memiliki hak untuk hidup dalam damai," tambahnya.

Untuk itu, kepala negara Vatikan mengundang semua orang untuk berdoa demi mencapai perdamaian di Palestina. Paus berharap negosiasi dapat tercapai sehingga mencegah kematian yang berlanjut.

"Mari kita berdoa untuk perdamaian di Tanah Suci," katanya. 

"Mari kita berdoa agar kesulitan menyelesaikan diri mereka sendiri dalam dialog dan negosiasi serta bukan dengan gunung orang mati di setiap sisi," tutupnya.

Kategori :