Biografi Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Berhasil Jadi Mimpi Buruk Israel

Biografi Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Berhasil Jadi Mimpi Buruk Israel

Mahmoud Darwish adalah seorang penyair Palestina yang berhasil jadi mimpi buruk Israel-@blackcatro-

HARIAN DISWAY - Nama Mahmoud Darwish tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat. Ia merupakan seorang penyair terkemuka keturunan Arab berkewarganegaraan Palestina.

Pria bernama lengkap Mahmoud Salim Darwish tersebut, lahir di Desa al-Birwa, Galilea, Palestina Utara pada 13 Maret 1941. Ia adalah anak kedua dari pasangan Salim dan Houreyyah Darwish. Sejak kecil, ia dan keluarganya sudah menghadapi kekejaman zionis Israel.

Tepat pada 15 Mei 1948, saat Peristiwa Nakba terjadi, Israel yang dipimpin oleh PM Israel Ben Gurion menggusur desa al-Birwa yang kala itu ditetapkan sebagai wilayah negara Israel yang baru berdiri.

Sehingga, Darwish dan keluarganya terpaksa harus meninggalkan tanah airnya dan berlindung ke Lebanon sebagai orang buangan. Ia bahkan juga dilarang kembali ke negaranya selama 2 tahun. 

Meski demikian, Darwish dan keluarganya bersikeras kembali ke negaranya dan tinggal di desa Deir Al-Asad, Galilea secara diam-diam. Ia juga bahkan mengenyam pendidikan di sekolah Israel. 

BACA JUGA:Netizen Julid Fi Sabilillah Bersatu Merujak Mental Tentara Israel, Kini Gandeng Tentera Bawang Malaysia


Kisah Cinta Mahmoud Darwish yang tragis karena terhalang konflik dua negara Palestina-Israel kembali viral di X pada 25 November 2023 -Akun X @bydarwish-

Tinggal di tengah warga Israel selama hampir 20 tahun, membuat Darwish mahir menggunakan Bahasa Arab dan Ibrani sekaligus. 

Setelah lulus dari SMA pada tahun 1960, ia berkuliah di Universitas Haifa dan menjadi jurnalis di majalah partai komunis Israel, Rakha. 

Sejak saat itu, Mahmoud Darwish semakin terkenal karena tulisan-tulisannya yang berhasil memotivasi warga Palestina untuk melakukan perlawanan terhadap penjajahan zionis Israel. Khususnya puisi berjudul Birds Without Wings (1960), Leaves of the Olive Trees (1964), dan Lover from Palestine (1966). 

Darwish bahkan berkali-kali ditangkap oleh polisi Israel dan dipenjara di dalam ruang bawah tanah karena aksinya.

Namun, penangkapan itu sama sekali tidak menyurutkan semangat Darwish untuk membela Palestina. 

Darwish terus menuntut kebebasan negaranya melalui untaian puisi dan syair-syair indahnya. Sampai akhirnya ia diasingkan pada tahun 1971.

Saat itu, Darwish sudah berhubungan dengan seorang agen Mossad Israel bernama Tamar Ben Ami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: