BNPB di Persimpangan Jalan dan Urgensi Menghadirkan Pemimpin Berorientasi Kemanusiaan
ILUSTRASI BNPB di Persimpangan Jalan dan Urgensi Menghadirkan Pemimpin Berorientasi Kemanusiaan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BANJIR dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak hanya meninggalkan jejak fisik dan psikologis bagi masyarakat, tetapi juga tamparan keras bagi sistem penanggulangan bencana nasional.
Ketika bencana menghantam, negara diharapkan hadir dengan tidak sekadar mengirim logistik, tetapi juga mengirimkan empati.
Dalam suasana duka seperti ini, kepemimpinan BNPB menjadi kunci. Sebab, pemimpinnya bukan hanya manajer sumber daya, melainkan juga simbol kehadiran negara ketika masyarakat berada di titik paling rapuh.
BACA JUGA:BNPB Ingatkan Tata Ruang Buruk Jadi Akar Bencana Menjelang Cuaca Ekstrem Nataru
BACA JUGA:BNPB Kirim Bantuan Via Laut untuk Korban Banjir dan Longsor di Aceh
Namun, gelombang kritik publik yang mengemuka dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya persoalan serius dalam kepemimpinan BNPB saat ini.
Kritik tersebut bukan sekadar ketidakpuasan, melainkan juga kegelisahan mendalam bahwa sensitivitas kemanusiaan, komunikasi publik, dan efektivitas koordinasi lintas lembaga belum mencerminkan standar ideal sebuah lembaga yang memikul mandat penyelamatan jiwa.
Kepercayaan publik adalah modal sosial paling penting dalam operasi darurat. Tanpa kepercayaan, koordinasi di lapangan melemah, relawan kehilangan motivasi, dan masyarakat enggan bekerja sama dengan mekanisme negara.
BACA JUGA:Kepala BNPB: Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir di Aceh, Sumut dan Sumbar Jadi 303 Jiwa
BACA JUGA:BNPB Gelar OMC Serentak di Aceh, Sumut, dan Sumbar, Siklon Tropis Senyar Bisa Bangkit Lagi
Oleh karena itu, pemimpin BNPB idealnya hadir sebagai penghela solidaritas nasional yang sigap secara teknis sekaligus hangat secara emosional.
Dinamika pemberitaan, kritik publik, dan sejumlah gestur kelembagaan dalam beberapa momentum bencana terakhir menunjukkan bahwa citra BNPB sedang berada di titik yang rentan.
Padahal, lembaga itu dibangun dengan susah payah selama satu dekade lebih hingga diakui publik sebagai salah satu lembaga dengan kemajuan pesat dalam sistem kebencanaan modern di Asia.
BACA JUGA:Banjir di Aceh, Akses Terputus dan Ribuan KK Terdampak, BNPB Kerahkan Helikopter
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: