Lebih lanjut, Agus Priyo menjelaskan, warung TPID berfungsi sebagai stokist. Artinya, warung TPID dijadikan gerai yang menyediakan komoditi tertentu. Sedangkan ketersediaan komoditinya, TPID tetap berkolaborasi degan Bulog.
Dengan demikian, TPID Pemkot Surabaya bisa mengintervensi kenaikan harga atau kelangkaan komoditi.
“ Sebab, warung TPID ini bisa mendistribusikan komoditi beras dari Bulog kepada pedagang di pasar, ataupun langsung ke masyarakat,” terangnya.
Agar pembeli bisa mengetahui harga rata-rata, nantinya di pasar-pasar akan dipampang harga bahan pokok. Ada papan di pintu masuk pasar yang menayangkan harga-harga kebutuhan tersebut. (*)