HARIAN DISWAY - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akhirnya diperpanjang hingga Jumat 1 Desember 2023.
Keputusan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Dr. Majed bin Mohammad Al-Ansari pada Kamis 30 November 2023 melalui akun X (Twitter) resmi pemerintah Qatar.
Majed Al-Ansari mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel akan ditambah satu hari hingga Jumat 1 Desember 2023 esok hari.
Keputusan tersebut bertepatan dengan berakhirnya gencata senjata di hari keenam.
“Pihak Palestina dan Israel sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan di Gaza selama satu hari," kata Majed Al-Ansari melalui akun X (Twitter) @MofaQatar_EN.
Agenda gencatan senjata tersebut dipastikan akan sesuai dengan skema sebelumnya yang menghentikan aktivitas perang apapun dan mengizinkan bantuan bebas masuk ke Gaza.
"Skema gencatan senjata akan sama dengan yang terjadi beberapa hari sebelumnya diantaranya penghentian seluruh aktivitas militer dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, sesuai dengan perjanjian mediasi dengan Qatar, Mesir, dan juga Amerika Serikat,” kata Majed al-Ansari.
BACA JUGA:Nestapa Petani Zaitun Gaza: Kebun Rusak, Panen yang Tersisa
BACA JUGA: Elon Musk Tolak Undangan Pemimpin Hamas Kunjungi Gaza
Hingga saat ini, Qatar diketahui sangat berperan penting dalam mengupayakan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Qatar pun juga membeberkan bahwa kini pihaknya masih terus berusaha untuk mencapai keputusan gencatan senjata permanen di Gaza.
Sebelumnya, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengungkapkan perjuangan kesepakatan gencatan senjata telah menempuh berbagai macam rintangan.
Usahanya pun tak sisa-sia membuat Resolusi 2712 dan kesepakatan gencatan senjata hingga akhirnya disetujui.
Pernyataan resmi pemerintah Qatar yang umumkan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas diperpanjang satu hari hingga Kamis 30 November 2023. -X (Twitter) @MofaQatar_EN-
Kami juga memuji upaya para anggota Dewan Keamanan PBB, setelah penantian panjang, berujung pada diterimanya Resolusi 2712 sebagai langkah pertama ke arah yang benar," ungkapnya dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB terkait masalah di Palestina pada 30 November 2023 pagi.