HARIAN DISWAY - Gregoria Mariska Tunjung mencapai dua milestone penting tahun ini. Termasuk turnamen berkategori Super 500. Gelar itu membuat Gregoria percaya diri menargetkan medali Olimpiade Paris 2024.
Ya, sepanjang musim 2023, Gregoria meraih dua gelar jurara. Dia untuk kali pertama menjuarai turnamen BWF Tour, yakni Spain Masters 2023, pada April lalu.
Kedua, tunggal putri terbaik Indonesia itu untuk kali pertama juga meraih gelar Super 500. Tepatnya di Kumamoto Masters, bulan lalu. Di final, dia mengalahkan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Chen Yu Fei dua game langsung.
BACA JUGA: Berharap Gregoria Mariska Tunjung Bisa Pulih Menjelang World Tour Finals 2023
Setelah menaklukkan turnamen level atas (dan lawan level dewa) tersebut, Gregoria semakin percaya diri untuk mengincar gelar lebih tinggi. Yakni, meraih medali Olimpiade.
GREGORIA Mariska Tunjung incar medali Olimpiade Paris 2024, ini syaratnya.-Deri Destan-PP PBSI
Momentumnya tersaji tahun depan, di Paris. Meskipun dia tahu, perjuangannya pasti tidak akan mudah.
"Saya sendiri memang pengen banget dapat medali (Olimpiade, Red)," ungkap Gregoria.
"Tetapi bagaimana cara saya bisa ke situ (lolos) juga harus dibuktikan dengan turnamen-turnamen tahun depan. Saya harus lebih stabil dan bisa lebih yakin dengan bekal buat Olimpiade nanti," papar pemain binaan PB Mutiara Cardinal tersebut.
BACA JUGA: Gregoria Juara Kumamoto Masters Japan 2023, Ini Harapan Pelatih dan PP PBSI
Dalam kualifikasi Olimpiade Paris 2024, posisi Gregoria tergolong aman. Ada 16 pemain tunggal yang nantinya lolos kualifikasi. Per pekan ke-48, posisi Gregoria berada di ranking ketujuh. Masing-masing negara maksimal meloloskan dua wakil dari tiap sektor.
Gregoria kali pertama lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 lalu. Saat itu, posisi dia tergolong di ujung tanduk. Yakni posisi ke-14.
GREGORIA Mariska Tunjung incar medali Olimpiade Paris 2024, ini syaratnya. Foto: Gregoria (kiri) mengalahkan Chen Yu Fei di final Kumamoto Masters 2023.-Deri Destan-PP PBSI
Hal itu membuatnya merasa tidak percaya diri tampil di Olimpiade. Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah itu tersingkir di babak 16 besar usai kalah dari Ratchanok Intanon asal Thailand.