Pembunuhan Sadis di Gresik

Senin 04-12-2023,04:30 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Subakir: ”Beberapa temannya laki juga ada yang pernah menginap di sini. Kadang ada temannya itu yang bertato.” 

Pada Senin malam, 27 November 2023 (diduga waktu pembunuhan), Subakir tidak mendengar ada keributan di rumah AN. ”Saya malam itu tidur dengan cucu saya. Tidak mendengar ada keributan di rumah tersebut. Tahu-tahu paginya heboh banyak polisi,” ujarnya.

Dilanjut: ”Motor yang sehari-hari dipakai AN, Honda PCX, tidak ada. Polisi juga bertanya ke warga soal hilangnya motor itu. Kalau perampokan, gembok pagar rumahnya pasti rusak, ini tidak ada yang rusak. Tapi, motornya hilang.”

BACA JUGA: Jadilah Detektif di Pembunuhan Desy

Tetangga lain, inisial PR (pria 37 tahun), mengatakan, ”Paling sering AN bawa tamu laki-laki. Biasanya masuk rumah itu jam 6 atau 7 malam. Kadang, tamunya pulang jam 1 pagi. Ada juga yang menginap, paginya baru keluar. Tamunya itu lelaki semua, berganti-ganti.” 

PR: ”AN suka bakar sampah di depan rumahnya. Saya amati, sampahnya selalu ada botol plastik minuman obat pereda nyeri haid. Dulu, saya dan warga sini mengira ada penghuni perempuan di situ. Tapi, ternyata tidak ada. Ini kan aneh.”

Malah, setelah AN ditemukan tewas, botol obat nyeri haid masih ada, sisa sehari sebelumnya. ”Siapa lagi yang minum obat itu kalau bukan AN atau tamu lelaki. Wong di situ tidak ada penghuni atau tamu perempuan.”

BACA JUGA: Kecelakaan Cakung Diduga Pembunuhan

Hal-hal kecil detail itu sangat diperhatikan di masyarakat komunal perdesaan di Gresik. Sebenarnya, PR seperti ingin mengatakan, AN itu gay. Dilihat dari minumannya.

Warga dusun tersebut sangat terkejut dengan pisau yang masih tertancap di mulut korban. ”Itu pelakunya luar biasa sadis,” ujar PR.

Kebanyakan pembunuhan antar-LGBT sadis. Belum ada penelitian soal, mengapa sering dilakukan dengan sadis? Diduga, LGBT lebih sulit mencari pasangan jika dibandingkan dengan heteroseksual. Dengan begitu, kalau sudah berpasangan, lalu mereka berpisah, biasanya berakhir tragis.

BACA JUGA: Pembunuhan Angelina, Mengapa Cinta Terlarang Bisa Terjadi?

Criminal profiler kenamaan Amerika Serikat, Deborah Schurman-Kauflin, menulis artikel di Psychology Today, 15 Juli 2013, berjudul Sadistic Killers. Dia menjelaskan, ”Pembunuh yang paling menakutkan dan berbahaya sering kali merupakan pembunuh yang paling mudah diprofilkan.”

Dipaparkan, kita semua tahu orang sadis. Beberapa dari orang sadis adalah atasan kita, pasangan kita, orang tua kita, saudara kandung, dokter, pengacara, dan bahkan beberapa petugas polisi. Mereka ada di mana-mana dengan tingkat yang berbeda-beda, dan ini menakutkan.

Sebagai gambaran, Kauflin menyatakan, mengapa seseorang masuk ke internet dan menyiksa orang yang bahkan tidak ia kenal? Pasalnya, orang tersebut memiliki kecenderungan sadis. Ia senang menyakiti orang lain demi membuat dirinya merasa lebih baik. Itulah inti dari orang sadis.

BACA JUGA: Pembunuhan Mojosari, Tersangka Dukun dan Aji Pesugihan

Kategori :