HARIAN DISWAY - Platfom media sosial raksasa Tiongkok, TikTok resmi mengumumkan bermitra dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Dengan begitu, fitur belanja TikTok alias TikTok Shop akan bergabung dengan Tokopedia.
Bisnis TikTok Shop dan Tokopedia akan bergabung di bawah entitas Tokopedia. TokTok bahkan dikabarkan mengambil saham mayoritas di Tokopedia. Dan mengucurkan dana investasi lebih dari Rp 23,4 triliun.
BACA JUGA:Wow! TikTok Mulai Ganggu Pasar Shopee dan Lazada di Asean, Setahun Naik Empat Kali Lipat
“TikTok akan menginvestasikan lebih dari USD 1,5 miliar. Ini sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia,” kata GoTo dalam keterangan resmi pada Senin, 11 Desember 2023.
Akuisisi tersebut diharapkan selesai pada kuartal pertama tahun 2024. GoTo menyatakan kesepakatan ini sejalan dengan langkah Grup GoTo. Yakni untuk memperkuat posisi keuangan serta strategi perseroan untuk memperluas cakupan pasar (total addressable market).
Fitur-fitur belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh entitas baru tersebut. Dan akan dimulai dengan periode uji coba yang dilakukan melalui konsultasi dan pengawasan oleh regulator terkait.
BACA JUGA:Menyoal Pelarangan TikTok Shop (1) : Barang Impor Harus Berharga di Atas Rp 1,5 juta
BACA JUGA:Menyoal Pelarangan TikTok Shop (2): Pedagang Keluhkan Iklim Tak Sesuportif Marketplace Lain
Seperti diketahui, pembicaraan antara TikTok dan GoTo dimulai setelah pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan baru. Yakni melarang e-commerce di platform media sosial pada September lalu.
Menurut pemerintah, larangan bertujuan untuk melindungi pedagang dan pasar offline di negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini. Sekaligus merupakan pukulan telak bagi TikTok.
Indonesia adalah pasar yang penting bagi TikTok. Menurut perusahaan riset Statista, Indonesia memiliki 106,5 juta pengguna TikTok per Oktober 2023, terbesar kedua setelah Amerika Serikat.
Sementara itu, Tokopedia menghadapi tekanan yang semakin besar dari TikTok yang telah meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia. (*)