Pilu di Pemakaman 4 Anak yang Dibunuh Ayah

Senin 11-12-2023,23:46 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia  juga menyesalkan lambatnya aparat Polres Jakarta Selatan menangani KDRT Panca terhadap istri, Devnisa. Kelambanan itu berlanjut ke pembunuhan empat bocah yang sangat sadis. Seandainya polisi cepat mengamankan tersangka, bakal lain ceritanya.

BACA JUGA: Rampok Bunuh di Jual Beli Mobil

Langsung, semuanya dibantah AKBP Bintoro di program Kompas Petang Sabtu.  Ia mengatakan:

”Bisa kami jelaskan kepada masyarakat, bahwa pada hari Sabtu (2 Dsember 2023), kejadian (KDRT) pukul 05.00 WIB. Pihak kepolisian dihubungi Pak RT pada pukul 09.00 WIB.”

Dilanjut: ”Karena pada saat itu kondisi korban dalam kondisi sakit sehingga atas kesepakatan dari ketua RT dan bhabinkamtibmas, si korban inisial D dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan.”

BACA JUGA: Risiko Sopir Taksi Online, Dirampok dan Dibunuh

Akhirnya: ”Jadi, kami mengklarifikasi kalau seandainya tindakan kami tidak ada namanya yang disampaikan lamban dalam proses penanganan ini.”

Dari bantahan Bintoro, polisi tidak salah. Sudah menolong korban. Sedangkan pelaku, bersama empat anaknya, punya waktu lebih dari 24 jam dari saat pelaporan KDRT untuk melakukan pembunuhan. 

Kesimpulan: Eksekusi pembunuhan terlalu cepat dibanding polisi menangkap pelaku.

Mungkin, polisi (bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat/bhabinkamtibmas) tidak menduga pelaku dan korban punya empat anak, atau mungkin mereka tidak bertanya, atau tidak memeriksa isi manusia di dalam rumah.

BACA JUGA: Pelajar SMP di Bengkalis, Riau, Membunuh dan Memerkosa Teman

Mungkin juga, polisi sudah tahu mereka punya empat anak dan tinggal di rumah bersama Panca. Tapi, apa ya… mungkin, anak-anak itu bakal dibunuh bapak mereka sendiri? Apa ya tega?

Yang pasti, polisi tidak menduga bahwa tersangka Panca merekam video proses pembunuhan secara detail dari pra sampai pasca. Luar biasa gila (yang bukan lari telanjang).

Menyitir Bambang Rukminto di atas, ia menganalogikan penanganan Polri dalam kasus ini ”seperti anak tiri”.

BACA JUGA: Dosen UIN Solo Ternyata Dibunuh Tukang Bangunan

Apa pun, polisi sudah membantah. Menegaskan, tidak telat. Bantahan adalah penting buat kredibilitas Polri.

Kategori :