Terjadi Perpecahan, Sekutu Amerika Serikat Enggan Terlibat dalam Operasi Militer Prosperity Guardian

Jumat 29-12-2023,11:03 WIB
Reporter : Muhammad Fachrizal Hamdani
Editor : Taufiqur Rahman

Hernandez menambahkan bahwa masyarakat Eropa saat ini semakin kritis terhadap Israel dan khawatir mereka akan terseret ke dalam konflik yang berlangsung di Gaza.


Houthi Yaman kembali meluncurkan 4 drone ke Laut Merah untuk mencegat kapal tanker pengangkut minyak dari India dan Norwegia menuju ke Israel sebelum akhirnya ditembak oleh AS menggunakan kapal perang USS Laboon (DDG 58) pada 24 Desember 2023 -Centcom-

Selain itu, beberapa negara juga takut menghadapi risiko menjadi sasaran pembalasan Houthi ketika mendukung pasukan operasi militer Prosperity Guardian. Hal itu membuat beberapa negara berupaya untuk menghindari keterlibatan dalam pasukan pimpinan Amerika Serikat ini.

BACA JUGA:125 Tentara Israel Tewas, Netanyahu Respons Begini..

Tampaknya hal tersebut juga terjadi pada India, yang kemungkinan besar tidak akan bergabung dalam operasi Amerika Serikat ini, menurut seorang pejabat senior militer India. 

Seorang pejabat pemerintah India mengatakan bahwa pihaknya khawatir akan menjadi sasaran Houthi ketika India beraliansi dengan Amerika.

Sebanyak 20 negara telah mendaftar dalam pasukan operasi militer Prosperity Guardian ini menurut Amerika Serikat. Namun, pihaknya hanya mengumumkan 12 negara yang terlibat.

BACA JUGA:Biden Telponan Lama Dengan Netanyahu, Tidak Ada Bahasan Gencatan Senjata

Negara-negara yang disebut itu meliputi Inggris, Bahrain, Kanada, Perancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, Spanyol, Australia, dan Yunani, termasuk Amerika Serikat. Dari 12 negara itu, Italia dan Spanyol tidak memberikan dukungan terhadap pasukan maritim ini.(*)

 

Kategori :