TTL juga akan berkolaborasi dengan Kawasan Industri JIIPE Gresik. Produk smelter yang dikelola di JIIPE akan diekspor melalui TTL.
10 Tahun Terminal Teluk Lamong: Menjadi Nadi Logistik Internasional di Selat Madura
TTL memainkan peran penting dalam mengurai kepadatan arus lalu lintas logistik di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan membantu Pelabuhan Tanjung Perak yang melebihi kapasitas maksimalnya.
Pembangunan tahap pertama Terminal Teluk Lamong dilakukan antara tahun 2010-2014, sebagai respons terhadap kebutuhan akan pelabuhan yang mampu menampung pertumbuhan lalu lintas barang yang terus meningkat.
Pelayanan kapal domestik dimulai pada November 2014, sementara pelayanan kapal internasional diresmikan pada 22 Mei 2015 oleh Presiden RI Joko Widodo.
Operasional pertama dilakukan pada November 2014 dengan melayani kapal domestik. Baru pada 2015 kapal-kapal Internasional mulai masuk.
BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong Mulai Layani Rute Baru Interasia
BACA JUGA:Cara Pelindo Hadapi Delapan Penyusup di Terminal Teluk Lamong
Terminal Teluk Lamong memiliki ciri khas berupa akses langsung ke Jalan Daendels dan Jalan Tol Surabaya–Manyar melalui simpang susun (interchange) Teluk Lamong. Dengan demikian, TTL menjadi pusat distribusi yang efisien untuk arus lalu lintas pelayaran berbagai komoditas melalui platform tol laut.
Selain itu, terminal ini juga memberikan layanan optimal untuk aktivitas bongkar muat logistik, termasuk peti kemas, bahan curah, dan general cargo.
Direktur Utama TTL, David Pandapotan Sirait dipercaya untuk memimpon TTL pada Maret 2023. Di tangannya, TTL mencatat pertumbuhan positif arus peti kemas sepanjang Januari - November 2023.
Kinerjanya telah mencapai 775.845 TEUs atau meningkat sebesar 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang sebanyak 743.162 TEUs.
Wajah Terminal Teluk Lamong yang sudah beroperasi selama 1 dekade.-Julian Romadhon/Harian Disway-
David mengatakan, proyeksi pertumbuhan arus peti kemas pada 2024 mencapai 879.978 TEUs, menunjukkan kenaikan sebesar 4%. Hal ini seiring dengan berbagai strategi yang sedang dipersiapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan layanan dan efisiensi operasional.
Salah satu langkah yang direncanakan oleh TTL adalah melakukan kontainerisasi cargo SBM PT Charoen melalui pola single port di Surabaya. Rencana ini mencakup bongkar seluruh muatan impor SBM sekitar 100.000 ton/tahun yang akan dikontainerisasi di TTL dan dimuat ke Makassar.
David menambahkan, TTL menjajaki penambahan servis baru melalui optimalisasi pelayanan dan customer engagement. Selain itu, TTL akan melakukan optimalisasi kerja sama dengan pelayanan kargo Freeport dari JIIPE Gresik menuju TTL transhipment menggunakan kapal tongkang.