Muhaimin Iskandar Heran Utang Luar Negeri untuk Belanja Alat Perang, Ini Kata Jubir Timnas AMIN

Minggu 07-01-2024,13:03 WIB
Reporter : Retna Christa
Editor : Retna Christa

HARAIAN DISWAY - Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Gus Imin berdialog dengan kelompok petani di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Menurutnya, peran petani sangat penting dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Dalam momentum itu pula, ia mengungkapkan keheranannya terhadap pemerintah. Yang lebih memilih berutang untuk membeli alat perang ketimbang alat pertanian.

Hal itu diperjelas oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Sukamta pada Minggu pagi, 7 Januari 2024.

BACA JUGA:Apa Itu AMIN APP yang Diluncurkan Timnas AMIN? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Warganet Ramai-ramai Nazar jika AMIN Menang Pilpres 2024

"Cak Imin sedang mengingatkan bahwa seorang pemimpin (kepala negara) harus memiliki prioritas dalam pembangunan. Karena keterbatasan anggaran dengan banyaknya kebutuhan," jelas Sukamta.


MUHAIMIN Iskandar heran utang luar negeri untuk belanja alat perang, ini kata jubir Timnas AMIN. Foto: Muhaimin Iskandar bertemu petani Soreang, Bandung.-Timnas AMIN-

"Nah, prioritas yang dibuat jangan sampai mengorbankan rakyat. Karena kesejahteraan rakyat merupakan prioritas yang tidak bisa ditawar-tawar," tegasnya.

Paradigma civis pacem para bellum (kalau ingin damai, harus siap perang) yang dianut oleh pemerintah suatu negara, kata Sukamta, harus harus ditempatkan secara bijak. Ia mengimbau agar anggaran belanja alutsista jangan sampai melampaui yang semestinya. Karena rakyat juga butuh kesejahteraan.

BACA JUGA: Menggaungkan Perubahan Lewat AMIN APP, Syaugi Jamin Keamanan IT dari Peretas

Kompak dengan perkataan capres nomor 1 Anies Baswedan di acara Resolusi Indonesia, Sukamta mengatakan bahwa ketahanan tidak melulu soal militer. Tidak melulu soal alutsista. Karena model perang sekarang sudah terus berkembang.

Perang sekarang tidak hanya adu kekuatan militer. Ada juga perang nonmiliter dan perang hibrida. Spektrum ancaman juga tidak hanya ancaman militer. Tapi juga ada ancaman nonmiliter dan hibrida. Di dalam UU RI No. 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN) diatur soal 3 bentuk ancaman ini.

"Sehingga ketidaksejahteraan rakyat juga merupakan ancaman terhadap ketahanan nasional. Kalau rakyat miskin, secara tidak langsung negara akan rentan dan rapuh, meskipun alutsista kuat," papar Sukamta.


MUHAIMIN Iskandar heran utang luar negeri untuk belanja alat perang, ini kata jubir Timnas AMIN. -Timnas AMIN-

BACA JUGA:Survei Politika: Prabowo-Gibran Masih Teratas, AMIN Tempati Posisi Kedua, Ganjar-Mahfud Paling Buncit

Kategori :