Kedua, kelompok-kelompok kepentingan yang punya sejarah dalam menjaga keberlangsungan NKRI. Di dalamnya termasuk kelompok-kelompok agama. Apalagi, kelompok agama telah memiliki organisasi yang mapan di Indonesia.
BACA JUGA: Relawan Prabowo-Gibran Sambut Pesta Demokrasi Dengan Riang Gembira
Saya bisa memahami bahwa presiden yang telah berhasil membawa lompatan kemajuan di negeri ini berkepentingan terhadap proses politik yang akan menentukan penerusnya. Apalagi, kalau untuk itu juga ikut mematangkan demokrasi yang sedang berjalan di negeri kita.
Karena itu, banyak yang berharap bahwa Presiden Jokowi tak hanya mendorong demokrasi prosedural. Tetapi, juga mendorong proses pematangan demokrasi yang substantif.
Yakni, demokrasi yang makin memperkokoh peran parpol dalam menjalankan fungsi pendidikan politik, rekrutmen kepemimpinan, dan agregator kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Airlangga Pribadi: Ada 4 Indikasi Penggerusan Demokrasi
Pilpres 2024 akan menjadi indikator perjalanan demokrasi di Indonesia. Mari kita amati dan jalani dengan penuh saksama. Saya setuju dengan tema diskusi: Menjadi Pemilih yang Berpikir Jernih dan Berhati Bersih. (*)