HARIAN DISWAY - Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung potensi rumput laut dapat menjadi pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Pihaknya mengungkapkan hal tersebut dalam acara "Dialog Capres Bersama KADIN: Menuju Indonesia Emas 2045", pada 11 Januari 2024.
"Rumput laut itu bisa kita pakai sebagai gantinya pupuk, rumput laut bisa kita jadikan BBM. Luar biasa rumput laut. Dan industrinya enggak mahal," ujarnya saat ditanya oleh moderator soal pengembangan komoditas ke depan.
Meskipun kontroversial, mengolah rumput laut sebagai pengganti BBM dapat meminimalisir dampak negatif perubahan iklim dan ketergantungan terhadap sumber daya fosil.
BACA JUGA:Prabowo jadi Inspirasi Abah Lala Ciptakan Lagu Yo Musti Menang
Rumput laut memiliki keunggulan sebagai tanaman laut yang dapat diperbaharui dengan cepat serta memiliki jejak karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Hal ini selaras dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan bergeser ke sumber energi terbarukan.
Namun, benarkah rumput laut dapat menjadi pengganti BBM?
Berdasarkan penelitian seorang ahli di Belanda, Scientific Director of the Engineering and Technology, Institute Groningen, Hero Jan Heeres, mengungkapkan biomassa terutama rumput laut merah (Eucheuma Cottonii) dapat menjadi solusi untuk melepaskan diri dari ketergantungan dengan bahan bakar fosil termasuk BBM.
BACA JUGA:Survei IPS: Prabowo-Gibran 51,8%
Rumput laut merah sendiri memiliki berbagai keuntungan. Misalnya bisa tumbuh di berbagai lingkungan, seperti air tawar, air asin, dan air limbah perkotaan. Tumbuhnya juga relatif cepat dan bisa dipanen dalam waktu enam minggu.
Kandungan karbohidrat rumput laut mencapai 84% dan tidak mengandung lignin yang membuatnya mudah diuraikan.
Selain itu, keunggulan rumput laut merah yakni memiliki senyawa yang penting untuk industri pangan serta farmasi.
"Rumput laut merah mengandung senyawa carrageenan dan agarose," kata Heeres dikutip dari laman resmi ITB di acara Bioengineering Festival (BE Fest) 2023 bertema 'Biomass Valorization to Produce Bioproducts', di Labtek IA, Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Jatinangor, Kamis (16/11/2023). Dalam paparan berjudul 'From Biomass to Biobased Chemicals: The Seaweed Case'.
BACA JUGA:Jumlah Massa Tembus 58 Ribu, Bukti Prabowo Makin Dicintai Rakyat