Prabowo Sebut Rumput Laut Bisa Jadi Pengganti BBM, Ini Kata Ahli

Rabu 17-01-2024,17:58 WIB
Reporter : Diana Febrian Dika
Editor : Noor Arief Prasetyo

Kedua senyawa tersebut memegang peran penting dalam industri pangan dan farmasi. Carrageenan berperan sebagai gelling agent, stabilizer, dan thickener, yang digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman.

Sedangkan, agarose meliliki kemampuan membentuk gel banyak digunakan dalam teknik pemisahan biomolekul seperti elektroforesis.

Lewat pendekatan model kinetik galaktosa (GAL) dan 3,6-anhidro-D-galaktosa (D-AHG), professor itu menilai rumput laut merah dapat diolah menjadi senyawa kimia esensial seperti 5-Hidroksimetilfurfural (HMF) dan asam levulinat (LA).

Kedua senyawa ini, lanjut Heeres, memiliki potensi besar sebagai bahan baku untuk plastik, bahan bakar, atau pelarut. 

BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Bakal Gelar Kampanye Akbar di Jateng

Hal tersebut membuktikan bahwa biomassa dapat menjadi pendorong utama dalam produksi bahan kimia berkelanjutan.

Rumput laut merah ini yang bisa diubah menjadi bahan kimia berbasis bio melalui pendekatan kinetik galaktosa (GAL) dan 3,6-anhidro-D-galaktosa (D-AHG).

Organisme tersebut mampu diolah menjadi senyawa kimia esensial seperti 5-Hidroksimetilfurfural (HMF) dan asam levulinat (LA). Tidak hanya menjadi bahan bakar, keduanya bahkan bisa menjadi bahan baku untuk plastik atau pelarut.

Heeres menekankan kunci utama memaksimalkan potensi konversi biomassa ini adalah dengan menentukan model kinetik yang tepat dan merancang reaktor yang optimal.

Dengan menggali pengetahuan lebih dalam terkait kinetika reaksi dan kondisi operasional reaktor, harapannya yield (hasil panen) produk dapat meningkat.

BACA JUGA:Nelayan Roban Timur Jateng Deklarasikan Dukungannya Kepada Paslon Prabowo-Gibran di Batang

Ia menambahkan rumput laut merah yang diubah menjadi bahan kimia berbasis bio ini pun mendukung pengembangan sumber daya terbarukan dan mengurangi jejak industri kimia di lingkungan.

Di sisi lain, penelitian Advanced Research Projects Agency-Energy (ARPA-E) atau lembaga pemerintah AS yang begerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan mengatakan sekitar 5 persen dari total penggunaan energi AS saat ini berasal dari biomassa seperti jagung dan kayu. Bahkan tak menutup kemungkinan akan menggunakan rumput laut yang bersifat terbarukan.

Banyak ahli memperkirakan persentase ini akan terus meningkat, terutama karena fleksibilitas bioenergi. Rumput laut tidak memerlukan sumber daya tersebut dan dapat memanfaatkan potensi laut terbuka yang sangat besar.

Dikutip dari Scientific American, Setelah dipanen rumput laut yang juga dikenal sebagai makroalga, berpotensi diubah menjadi berbagai bentuk energi, seperti biogas dan etanol, melalui berbagai proses kimia. (*)

Kategori :