Gandeng Kampus, Kemenkominfo Tingkatkan Literasi Digital Civitas Akademika

Sabtu 20-01-2024,17:36 WIB
Reporter : Raka Denny
Editor : Raka Denny

PRINGSEWU, HARIAN DISWAY– Kemenkominfo berkolaborasi dengan Universitas Aisyah Pringsewu dan Universitas Muhammadiyah serta institusi pendidikan lainnya di Pringsewu untuk meningkatkan literasi digital para civitas akademika.

Salah satu upayanya adalah dengan menyelenggaran seminar literasi digital sektor pendidikan bertajuk Membangun Generasi Emas Cakap Digital. Seiring rampungnya pembangunan infrastruktur penunjang internet di daerah 3T.

Kemenkominfo mengajak seluruh civitas akademika lebih tanggap digital. Yakni, dengan memanfaatkan dan menjadikan internet sebagai prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar.

“Perolehan akses informasi yang lebih luas dapat memberikan kesempatan dan peluang yang lebih besar, menyeluruh, efisien, dan akurat bagi semua kalangan. Dengan demikian ketimpangan informasi bisa diminimalisir,” ungkap Bupati Pringsewu.

Adi Erlansyah hadir untu membuka seminar di Universitas Aisyah Pringsewu pada Senin (15/1). Dia juga menyebut internet sebagai penunjang proses pencarian bahan pembelajaran bagi mahasiswa.

Senada dengan Adi, Direktur Pemberdayaan Informatika Slamet Santoso mengajak mahasiswa memanfaatkan ruang digital secara lebih baik dan produktif. Mahasiswa diharapkan bisa membuat konten-konten yang positif.

"Dengan menerapkan empat pilar literasi digital. Yaitu, budaya, etika, kecakapan, dan keamanan digital,” terangnya. Rektor Universitas Aisyah Pringsewu, Wisnu Prabo Wijayanto, menekankan bahwa dunia pendidikan adalah dunia masa depan.

"Dunia dengan dinamika yang perlu jadi sorotan. “Literasi dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi berperan penting dalam kemajuan teknologi. Kita harus memastikan bahwa staf dan mahasiswa mempunyai kemampuan yang cukup,” pesannya.

Dalam seminar, salah satu pemateri digital ethics, Upi Asmarandhana, memberikan tujuh tip untuk menyeimbangkan kebebasan yang dimiliki dan tanggung jawab secara sosial bagi mahasiswa.  Salah satunya adalah prinsip post yang penting.

Bukan yang penting posting. “Ada empat tujuan posting. To inform atau menginformasi, to educate atau memberikan ilmu pengetahuan, to entertain atau menjadi sarana interaksi dan produktif, serta menjalin hubungan sosial,” urainya.

Pada kesempatan yang sama, Zulkifli yang merupakan pemateri digital skills, pun membekali civitas akademika dengan pengertian tentang tingkatan literasi digital yang relevan.

“Tingkat rendah adalah penggunaan, tingkat sedang adalah pengembangan, dan tingkat tinggi adalah security,” ungkapnya. Dia berharap, tercakupnya tiga tingkat keterampilan tersebut mampu memaksimalkan literasi digital bagi para mahasiswa.

Seminar Membangun Generasi Emas Cakap Digital merupakan rangkaian dari program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2024. Acara tersebut dihadiri 500 peserta. Seluruh rangkaian kegiatan bertujuan mengedukasi insan pendidikan.

Agar kritis dalam menghadapi hoax dan dapat menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman. (*)

Kategori :