Tingkatkan Daya Saing, Diskop dan UKM Jatim Genjot Transformasi Digital UMKM

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Endy Alim Abdi Nusa melihat stan dalam KUKM Expo 2025 yang berlangsung di Royal Plaza Surabaya, Kamis, 31 Juli 2025.-Ghinan Salman/Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar KUKM Expo ke-12 mulai 31 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Royal Plaza Surabaya.
Pameran itu mengusung dua tema besar. Yakni “Bangga Beli Produk Indonesia” dan “Transformasi Digital UMKM”. Tema-tema itu dipilih sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional berbasis koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Endy Alim Abdi Nusa menyampaikan, kegiatan ini merupakan wadah strategis untuk memperkenalkan produk unggulan daerah. Sekaligus membangun jaringan bisnis antar pelaku usaha.
Melalui KUKM Expo, pihaknya ngin menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal.
"Di saat yang sama, kami memfasilitasi UMKM untuk go digital dan memperluas jangkauan pemasaran hingga ke pasar global,” ujar Endy.
BACA JUGA:UMKM Naik Kelas: BRI Gelar Pelatihan Ekspor 2025 untuk Perluas Akses Pasar Global
BACA JUGA:OJK Dorong Program Koperasi Desa Merah Putih untuk Perkuat Ekonomi Desa dan UMKM
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku koperasi dan UMKM. Melainkan juga institusi pemerintah seperti UPB (Unit Pengelola Barang) dan Biro Pengadaan yang berkolaborasi dalam proses katalogisasi dokumen.
Selain itu, BUMN, BUMD, swasta, dan masyarakat umum turut menjadi bagian dari ekosistem pameran yang terdiri dari 64 stan tersebut.
Lewat kegiatan itu, Pemprov Jatim akan memasarkan produk unggulan daerah ke berbagai level pasar, membentuk koperasi dan UMKM yang berdaya saing dan berkarakter, meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan produk lokal, dan mendorong kebangkitan ekonomi rakyat secara berkelanjutan.
Rangkaian pembukaan KUKM Expo 2025 diawali dengan penyerahan penghargaan kepada UKM Berprestasi, penyerahan simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR), Propesa dan Dana Bergulir oleh Bank Jatim dan Bank BRI. Serta sertifikasi halal dan merek dagang kepada pengusaha lokal.
Di pameran itu, pengunjung dapat menikmati berbagai agenda menarik. Seperti pameran produk UMKM dari kabupaten/kota se-Jawa Timur dan daerah mitra seperti Lombok.
BACA JUGA:Koperasi Jadi Tulang Punggung Ekonomi, Ribuan Warga Ngawi Meriahkan Jalan Sehat dan Pameran UMKM
BACA JUGA:Kisah Sukses UMKM Renaco dan BRI: Dari Dapur Rumah ke Omzet Rp10 Juta
Ada pula layanan foto produk dan motion graphic dari Millenial Job Center dan East Java Super Corridor (EJSC). Lalu, sesi business matching bertajuk “Nyomblangin UKM” yang mempertemukan pelaku usaha dengan toko oleh-oleh.
Dalam pameran itu, terdapat workshop dan talkshow bertema ekspor, digitalisasi, pembiayaan, dan strategi pemasaran. Juga layanan UKM Corner seperti pembuatan NIB, konsultasi hukum, dan shopping produk UMKM.
Termasuk Lomba fashion show, parade desainer, dan kolaborasi dengan Pemkot Mojokerto melalui program “City of Charm” yang menampilkan budaya, seni, dan ekonomi lokal.
Endy menambahkan, transformasi digital saat ini merupakan keharusan bagi UMKM. "Tujuannya, agar para pelaku UMKM bisa bertahan dan berkembang di tengah tantangan teknologi serta kompetisi pasar global," ujarnya.
Ia berharap, KUKM Expo tahun ini menjadi titik tolak yang mampu mendorong UMKM Jatim naik kelas.
BACA JUGA:Khitan Gratis dan Bazar UMKM Warnai Hari Pengayoman ke-80 di Kemenkumham Jatim
BACA JUGA:Khofifah: Koperasi Merah Putih Mitra Staregis UMKM, Bukan Kompetitor
Baginya, keberhasilan pameran tidak hanya diukur dari besarnya transaksi. Namun, juga dari tumbuhnya semangat masyarakat dalam mencintai dan memilih produk dalam negeri.
Senada, Sekretaris Daerah Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan bahwa digitalisasi sudah menjadi keharusan untuk memperkuat daya saing UMKM.
“Sekarang bukan zamannya transaksi tunai. Semua sudah berbasis platform digital dan marketplace,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pendaftaran produk UMKM ke dalam katalog digital Jatim Bejo. Sebuah platform marketplace yang dibuat Pemprov Jatim untuk UMKM.
Menurutnya, cara itu merupakan langkah strategis Pemprov Jatim untuk menaikkan kelas pelaku usaha.
Sedangkan UMKM yang belum terdaftar akan diberi perhatian khusus. Targetnya, semua bisa masuk ke sistem Jatim Bejo dan berkembang.
BACA JUGA:Mahasiswa UPN Veteran Jatim Bantu UMKM Perak Barat Go Digital
BACA JUGA:Dapur UMKM Binaan BRI Siap Layani 6.660 Siswa dalam Program Makan Bergizi Gratis di Tenggarong
"Semua kebutuhan OPD, belanjanya harus di produk UMKM di Jatim Bejo. Berapa pun anggaran yang dibelanjakan bebas. Asal untuk UMKM," ujarnya.
Di smping itu, Adhy berharap KUKM Expo 2025 memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan. “Kita ingin membangun ekonomi yang berkarakter, inklusif, dan berbasis digital. UMKM adalah ujung tombak,” tuturnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: