The Other Side of Umrah (2): Berdoa di Tanah Suci untuk Kolega

Kamis 18-01-2024,21:41 WIB
Oleh: Bagong S. dan Rahma S.

Menjadi guru besar adalah cita-cita dosen agar mereka bisa menjadi kebanggaan keluarganya. Masalahnya, ketika aturan yang dikeluarkan ternyata tidak mendukung harapan mereka, jangan kaget jika junior-juniornya tidak lagi tertarik menempuh karier yang sama.

 

Mendoakan

Doa yang saya panjatkan selama umrah untuk beberapa orang yang secara khusus pesan agar saya sebut namanya di Madinah dan Makkah. Saya mendoakan Imron dan Fatma, dua orang yang selama ini setia sudah bertahun-tahun membantu menjaga dan membersihkan rumah kami. Dua orang ini adalah orang yang jujur dan baik. Semoga masa depan mereka dimuliakan Allah SWT.

Saya juga menyebut nama Saipul, driver FISIP Unair yang merupakan satu-satunya tenaga kependidikan yang statusnya masih pegawai tidak tetap. Saya mendoakan semoga anaknya segera lulus dari Fakultas Vokasi Universitas Airlangga dan dapat mengangkat derajat kehidupan orang tuanya. 

Hilda, staf bagian keuangan dan SDM FISIP Universitas Airlangga, juga saya sebut namanya sesuai pesan yang bersangkutan. Semoga suatu saat Hilda bisa merasakan panggilan Allah melaksanakan ibadah umrah. Semua dosen dan tenaga kependidikan FISIP Universitas Airlangga saya doakan semoga diberi kesehatan, dilancarkan kariernya, dan bahagia selalu bersama keluarga.

Apakah doa saya bakal dikabulkan atau tidak, tentu semua saya serahkan kepada Allah SWT. Saya sendiri hanya bisa mendoakan dengan tulus dan ikhlas. Saya sadar selama ini saya banyak berdosa dan berbuat kesalahan. 

Namun, doa yang dipanjatkan di Tanah Suci, saya yakin akan didengar Allah dan dengan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, niscaya harapan para kolega untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik akan dapat diwujudkan. (*)


Prof Bagong Suyanto dan Prof Rahma Sugihartati-Dok Pribadi-

Kategori :