Gadis Duel Celurit, Masyarakat Sudah Berubah?

Kamis 18-01-2024,22:28 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Duel bercelurit dua gadis, AP, 14 dan IT, 15, diwasiti remaja pria, ditonton belasan remaja, disoraki bagai pertandingan tinju di Palembang, Sumatera Selatan. Videonya viral. Duel mengerikan itu dijadikan seru-seruan. Hal yang jarang terjadi. Ataukah masyarakat kita sudah berubah?

PERISTIWA terjadi Minggu, 7 Januari 2024, sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi di area makam Tionghoa, Sukabangun 1, Palembang. Videonya baru diunggah di Instagram pada Minggu, 14 Januari 2024, oleh pemilik akun @palembang.kantep. Ditonton ribuan viewer, viral.

Dalam video tampak dua remaja putri bertarung. Masing-masing membawa senjata tajam jenis celurit. Sama besar, sama bentuk. Seperti sudah disediakan khusus untuk duel itu.

Pada unggahan tersebut, ada keterangan tertulis: ”Tawuran min di kuburan cino buyan nian hebat idak Lokasi sukabangun 1.” 

Profil para petarung begini: Yang satu mengenakan jaket abu-abu, celana longgar warna pink. Itu IT. Satu lagi, AP, mengenakan kaus hitam dan celana jins. Mereka berhadapan pada jarak sekitar 3 meter, sama-sama memegang celurit, siap tarung. 

Ternyata ada wasitnya. Seorang remaja pria. Membawa senjata api. Ia berdiri di posisi agak menjauh dari para petarung. Mungkin takut terserempet celurit. Ia memberikan aba-aba. Tanda pertarungan dimulai. 

IT maju duluan, menyerang dengan sabetan celurit. AP mundur dua langkah menghindar, lalu balas mengayunkan celurit dengan gerak cepat. Nyaris, IT kena sabet kepala. Meski, dia menghindar menyamping.

Uniknya, belasan orang pria-wanita menonton, ramai bersorak memberikan semangat para petarung. Sama sekali tak ada yang melerai. Ada juga penonton yang teriak ngeri. 

Saat duel berlangsung seru, rupanya video terpotong. Kemudian, berubah jadi pertarungan tanpa senjata. Jambak-menjambak. Cakar-mencakar. Saat itu tampak tangan AP berdarah-darah. Mungkin kena sabetan celurit.

Video tersebut dikomentari banyak warganet. Sebagian komentar mendukung seru-seruan itu. Dianggap sebagai tontonan seru. Sebagian besar mencela para penonton duel.

Akun Dania_fitri: ”Padahal rame orang bisanya gak di pisahin dari awal.”

Dilanjut: ”Kenapa GK di cegah / di damaikan Secara baik2? GK tega ngeliatnya. Tolong-lah masyarakat Indonesia kita harus lebih peduli dengan saudara sendiri. Masa iya ada saudara kita yg sedang bertengkar Kalian malah diem aja malah ngevideoin?”

Akun Jenghiburan: ”Dimana rasa empati Kalian?"

Awalnya, polisi sulit mencari para pelaku. Petarung dan penonton ternyata bukan warga sekitar lokasi. Warga di sana malah tahunya dari video yang beredar. Polisi terus menyelidik.

Selasa, 16 Januari 2024, Cecep Ican Saputra, 35, ayah AP, melapor ke Polrestabes Palembang. Sebab, AP jadi korban duel celurit. AP terluka dengan sembilan jahitan di tangan kanan. AP sempat dirawat di Rumah Sakit Charitas.

Kategori :