JAKARTA, HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Tom Lembong yang menyebut 7 tahun membuat contekan untuk Presiden Joko Widodo.
Pernyataan itu dikeluarkan mantan Menteri Perdagangan RI itu untuk menanggapi Cawapres Gibran Rakabuming Raka pasca debat pada Minggu malam, 21 Januari 2023.
Menurut Budiman, pernyataan Tom Lembong tersebut adalah sebuah pelanggaran etika profesional sebagai seorang mantan menteri.
BACA JUGA:Komentar Tom Lembong Setelah Disebut-sebut Gibran dalam Debat Cawapres: Mungkin Rindu!
“Pak Tom Lembong yang dulu sebagai pembantu presiden yang memberikan masukan kepada Pak Jokowi ini tidak layak diumumkan kepada publik," tegas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Senin 22 Januari 2024.
"Apalagi menyebut kata ayahnya mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal Paslon satu seringkali bicara tentang etika," kata Budiman.
Budiman menjelaskan, tugas seorang menteri sebagai pembantu presiden memang memberikan masukan kepada presiden sesuai keahliannya.
BACA JUGA:Gibran Singgung LFP dan Tom Lembong Dalam Debat Cawapres, Ini Penjelasannya
Presiden kata Budiman memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, itulah tugas pembantum seorang menteri.
"Untuk itu dia dipercaya dan mendapatkan fasilitas dari negara. Toh, keputusan terakhir tetap diambil oleh Presiden,” jelasnya.
Thomas Lembong bongkar fakta terkait nikel Indonesia ketika disinggung Gibran-CNBC-
Hal ini, Menurut Budiman, tidak bisa dibandingkan dengan contekan yang dibacakan Cawapres Muhaimin saat debat.
“Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran. Masih tidak nyambung,” ucapnya.
BACA JUGA:Gibran Singgung LFP dan Tom Lembong Dalam Debat Cawapres, Ini Penjelasannya
Menurut Kalau Cak Imin memang tak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu justru tak apa-apa, tapi ini tak paham tentang LFP yang sering disampaikan Pak Tom Lembong, bahwa katanya mobil listrik tak lagi butuh nikel.” lanjut Budiman.