Respon TKN Prabowo-Gibran Soal Dukungan Presiden Jokowi

Rabu 24-01-2024,17:06 WIB
Reporter : Diana Febrian Dika
Editor : Salman Muhiddin

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Wakil Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Habiburokhman merespon pro-kontra yang mengatakan bahwa presiden tidak sepatutnya berpihak dan mendukung secara terang-terangan kepada salah satu paslon menjelang Pilpres 2024.

Pihaknya menegaskan siapa pun yang berstatus sebagai warga negara Indonesia berhak menentukan dukungan dan pilihannya dalam Pemilu 2024, termasuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). 

Narasi yang beredar jika Jokowi akan menggunakan kekuasaan untuk memenangkan salah satu paslon menurutnya tidak masuk akal.

BACA JUGA:Soal Mahfud Md Mundur dari Kabinet Jokowi, Kok Baru Sekarang?

"Narasi tersebut adalah sesat karena secara prinsip dan etik, tidak ada yang salah juga. Tidak ada satu ketentuan hukum pun yang dilanggar kalau Pak Jokowi mendukung salah satu calon dalam Pilpres," ujar Habib kepada awak media, pada Rabu, 24 Januari 2024.

Ia membantah anggapan bahwa Presiden Jokowi telah melanggar hukum dan etika ketika menunjukkan arah dukungannya pada paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku.

Habib mengutip ketentuan di Pasal 23 ayat (1) UU Nomor 39 Tahun 1999 yang mengatur bahwa setiap orang berhak untuk memilih dan mempunyai keyakinan politik.

BACA JUGA:Prabowo Di Hadapan Ribuan Masyarakat Majalengka; Saya Akan Melanjutkan Program Pak Jokowi

"Logika tersebut runtuh sejak awal karena  Pasal 7 konstitusi kitab bahkan mengatur seorang presiden bisa maju kedua kalinya dan tetap menjabat sebagai presiden incumbent (masih menduduki posisi)," sambungnya.

Fenomena ini, menurut Habib, bukan kali pertama terjadi dalam kancah perpolitikan, terutama jika merujuk pada politik internasional.

Ia memberikan contoh yang terjadi di Amerika Serikat, pada saat seorang presiden incumbent yang mendukung bahkan berkampanye untuk salah satu capres. 

"Tahun 2008 Presiden George W Bush mendukung John McCain melawan Barrack Obama, tahun 2016 giliran Obama mendukung Hillary Clinton yang bertarung melawan Donald Trump," ungkap Habib.

BACA JUGA:Doa untuk Bangsa, Ulama Kampung Rejo Semut Ireng Klaten Dukung Prabowo-Gibran

Ia pun meminta masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan.

Sebab, negara masih memegang aturan yang ketat untuk mencegah presiden menggunakan kekuasaan untuk menguntungkan dirinya atau calon yang didukung. 

Kategori :