“Biasanya bonus itu dipakai untuk entertain sama anak-anak bar. Kalau ada temannya datang. Kalau yang nakal ya dijual lagi di dalam,” paparnya.
Sementara sumber lain mengatakan, kalau ada bartender yang berani jual under table, berarti di tempat tersebut sudah sering terjadi transaksi serupa. Dan hal tersebut, besar kemungkinan diketahui oleh atasan.
“Enggak mungkin mereka (captain dan spv), enggak tahu. Mereka di lapangan. Mereka yang handle supplier. Barang keluar masuk mereka pasti tahu. Stock juga mereka pasti tahu. Apalagi captain,” ujar sumber.
Dari pantauan di Vasa Hotel, setiap kali kendaraan roda 2 masuk parkiran, pihak keamanan selalu memeriksa bagasi sepeda motor. Karyawan yang keluar masuk dari pintu khusus pun diperiksa barang bawaannya.
Pemeriksaan yang ketat itu membuat kemungkinan kecil mihol dari luar lolos pemeriksaan. (*)