Pada setiap sesi, para pembicara juga membagikan berbagai strategi bisnis dan rencana aksi beragam sesuai dengan industrinya masing-masing. Sebagai contoh, beberapa pembicara menyajikan tips mengenai berbisnis berkelanjutan serta tips beragam topik lainnya, seperti IPO, penipuan investasi, funding trends dan lainnya.
Dahlan Iskan meminta peserta menceritakan perjalanan bisnis mereka di depan para peserta lainnya. -IBO 2024-
Dahlan Iskan yang mengisi sesi terakhir menyampaikan bahwa anak-anak muda yang menjalankan bisnis biasanya kurang sabar. Mudah beralih dari bisnis yang satu ke bisnis yang lain. Ketika mengelola sebuah bisnis kemudian mengalami kendala, tidak diselesaikan, tapi justru menekuni bisnis baru. "Begitu seterusnya. Masalahnya tidak pernah diselesaikan. Komitmen dan fokus ini yang perlu ditanamkan pada anak-anak muda yang berbisnis," ujar founder Harian Disway itu.
BACA JUGA:Ini Debut Baru Colman Domingo: Bintangi dan Sutradarai Film Biografi Nat King Cole
BACA JUGA:Ayo War! Ini Harga Tiket Fan Meeting Kim Seon Ho di Jakarta Plus Seat Plan dan Jadwal Penjualan
Kecenderungan lainnya, kata Dahlan Iskan, banyak anak muda yang senang mendapatkan sesuatu dengan instan. Tidak mau berkeringat. Ia memuji pemilik MP Store Abdul Muidz Aad yang memulai usaha dari nol. Bahkan Aad, kata Dahlan, 14 tahun menjadi salesman perusahaan telekomunikasi.
Setelah mendirikan MP Store, Aad yang menjabat sebagai CEO juga tidak menggaji dirinya dengan besar. Untuk ukuran Jakarta tergolong kecil. Tapi dengan ketekunan itu, Aad mampu meraih kesuksesan. Salah satunya, bulan ini MP Store masuk bursa saham alias Initial Public Offering (IPO). "Sebentar lagi dapat modal Rp 80 miliar," kata Dahlan.
Ada satu saran yang disampaikan Dahlan Iskan kepada anak-anak muda yang berbisnis. "Saran saya jangan sering-sering minta saran. Lakukan saja apa yang menurut Anda baik," tandas mantan dirut PLN itu. (*)