JAKARTA, HARIAN DISWAY - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menilai transfer dana ke daerah harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah itu, bukan sesuai kontribusi wilayah terhadap perekonomian.
BACA JUGA: Guna Mengeksekusi Kesepakatan Kesra Bersama Anies akan Sinergikan Pusat dan Daerah
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 menjawab pertanyaan apa kajian dan bagaimana pandangan calon presiden dalam menerapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rujukan fiskal yang adil sehingga daerah memiliki kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang baik.
"Daerah yang telah bagus secara perekonomian bisa jadi tidak perlu dibantu secara fiskal, namun bisa jadi dibantu dengan intervensi yang bisa menstruasi ekonominya untuk bisa lebih besar," kata Anies dalam acara Sarasehan DPD RI bersama Calon Presiden2024-2029, Jumat, 3 Februari 2024.
Anies menjelaskan daerah yang kontribusi ekonominya sedikit bisa jadi perlu dibantu lebih banyak. "Sehingga daerahnya bisa bertumbuh dengan baik," ujar Anies.
Strategi Anies terkait mengembangkan Jakarta dinilai cukup berhasil. Dalam hal ini dia mengklaim keberhasilan mengatasi kota administrasi dan kabupaten khususnya dalam memperkecil kesenjangan antara 5 kota administrasi dan kabupaten Kepulauan Seribu.
Dia membagi ke dalam 3 kategori dalam hal mengatasi kesenjangan antara Jakarta dengan Kepualauam Seribu. Ketiga kategori itu adalah pertama air bersih. Dalam hal ini kata Anies 27 ribu orang dari 11 pulau berpenduduk menyubsidi sekitar 23 ribu meter kubik. Hal ini membuat harga air bersih di Pulau Seribu berada di nilai moderat yaitu Rp 1.050 per meter kubik.
Kategori kedua adalah listrik. Pemprov DKI Jakarta berhasil memasok aliran listrik bahi warga Pulau Seribu melalui instalasi kabel bawah laut. Sebelum 2018, warga di sana belum bisa mendapat pasokan listrik 24 jam.
Kategori ketiga adalah kebutuhan pokok. Sebelumnya warga Kepulauan Seribu harus memberi kebutuhan pokok ke daratan Jakarta. Anies bersama Pemprov DKI membuat Jakgrosir di Pulau Kidung Kecil pada 2018.
BACA JUGA: Simak Pandangan dan Kajian Anies Tentang 5 Proposal Kenegaraan DPD RI
Strategi ini berhasil membuat harga menjadi terjangkau ditambah biaya transportasi ditanggung pihak Pemprov. Anies juga berhasil menyediakan stok solar bagi nelayan di Kepulauan Seribu dengan harga Rp 5.000 per liter. Harga itu turun dari harga awal Rp 8.000 per liter pada 2018. (*)