Beyond NU

Rabu 07-02-2024,07:00 WIB
Reporter : Arif Afandi
Editor : Yusuf Ridho

BACA JUGA: Pesan Politik NU

Soal keilmuan, NU sebetulnya sudah menjadi pionir sejak lama. Namun, lebih kepada ilmu agama. Yang diajarkan di dalam pesantren-pesantren yang berjumlah puluhan ribu di seluruh Indonesia. Semuanya dibangun secara mandiri oleh para kiai. Hal itulah yang membuat kepemimpinan dalam hal ilmu agama di Indonesia mendominasi.

Harus diakui bahwa NU adalah produsen ilmuwan agama yang sangat produktif. Banyak lulusan pesantren yang kemudian memiliki legitimasi keilmuwan, baik secara formal maupun nonformal. Gerakannya berbasis komunalitas yang terpupuk lewat forum pengajian dan salawatan. Sangat kultural.

Dengan demikian, gerakan baru dalam menyongsong peradaban baru ini di luar cara biasa NU. Ini adalah beyond NU. Yakni, sesuatu yang melampaui atau melebihi sesuatu yang telah ada sebelumnya. Perubahan dan capaian yang tidak linier. Lompatan yang jauh ke depan.

BACA JUGA: Pola Relasi Baru NU-Muhammadiyah

”Ini sesuatu yang kalau kita kerjakan seperti biasa butuh waktu 50 tahun untuk mencapai seperti ini. Tapi, UNU Yogyakarta bisa seperti sekarang hanya butuh waktu dua tahun,” kata Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat peresmian gedung dan kickoff pembangunan gedung MBZ College for The Future.

Saya belum bisa membayangkan generasi baru NU hasil didikan perguruan tinggi baru ini. Namun, kalau melihat makin banyaknya generasi baru NU yang belajar di luar pesentren, kehadiran sekolah baru di UNU Yogyakarta ini bukan hal aneh. Ia akan memperluas jangkauan generasi baru NU yang siap memasuki dunia baru yang cepat berubah.

Berbeda dengan dua dekade sebelumnya, kini makin banyak santri NU yang menempuh pendidikan di kampus ternama di luar negeri. Kampus top dunia seperti Oxford University dan University or Cambridge di Inggris. Juga, Harvard University dan kampus ternama lainnya di Amerika Serikat.

BACA JUGA: Membaca Berkah Seabad NU

Mereka ini generasi baru NU yang akan membawa wajah baru kaum nahdliyin. Dari kaum yang di awal kemerdekaan diejek sebagai kaum sarungan menjadi kaum santri yang akan mengawal peradaban baru dunia. Peradaban yang penuh dengan lompatan-lompatan kemajuan.

Masa depan memang tidak hanya bisa ditunggu. Tapi, patut disongsong melalui ilmu pengetahuan. Generasi baru NU telah mempersiapkan diri di abad kedua kehadirannya di bumi Nusantara. Dulu menjadi inspirasi perjuangan bangsa. Kini mengawal peradaban baru dengan basis spirit keagamaan. (*)

 

Kategori :