”Kami berharap adanya Ahok-Ahok yang lain. Makin banyak muncul orang seperti Ahok yang mengkritik pemerintah, makin bagus.”
BACA JUGA: Dukung Ganjar-Mahfud, Ahok Pakai Kotak-Kotak
Dilanjut: ”Supaya rakyat punya data. Punya informasi tentang kebenaran-kebenaran. Kita percaya kebenaran dan kebaikan itu mempunyai kekuatannya sendiri.”
Dari pernyataan Suyoto, ia rupanya tidak tahu, tepatnya tidak baca berita, bahwa sehari sebelumnya Ahok di Kupang, NTT, mengkritik Anies secara telak. Ahok pasti mengkritik siapa saja, selain Ganjar-Mahfud. Juga, PDIP. Sebab, ia kader PDIP.
Begitulah karakter politikus kita ini. Kekanak-kanakan. Katakan, politikus A akan menyambut gembira kalau ada orang (B) mengkritik seseorang (C) atau pemerintah yang jadi musuh A. Kebetulan, Ahok mengkritik siapa saja.
BACA JUGA: Nusron Wahid Sebut Mundurnya Ahok Bukan Peristiwa Politik, Tapi Bisnis
Pilpres 2024 bakal dua putaran. Lembaga survei Veracity baru saja melakukan survei yang hasilnya begitu: dua putaran. Hasil survei itu diumumkan di Jakarta, Kamis, 8 Februari 2024.
Survei dilakukan melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner. Metode survei multistage, random sampling. Aplikasi survei menggunakan Limesurvey. Wawancara menggunakan smartphone. Margin error, katanya, sekitar 2,5 persen.
Total responden 1.600 orang. Di kota-kota dan perdesaan di 34 provinsi Indonesia. Hasilnya begini:
Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud, hasilnya Prabowo-Gibran 63 persen dan Ganjar-Mahfud 37 persen.
BACA JUGA: Susul Mahfud, Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Terjun Langsung Menangkan Ganjar-Mahfud
Anies-Muhaimin vs Prabowo-Gibran, hasilnya Anies-Muhaimin 35 persen dan Prabowo-Gibran 65 persen.
Anies-Muhaimin vs Ganjar-Mahfud, hasilnya Anies-Muhaimin 46 persen dan Ganjar-Mahfud 54 persen.
Kesimpulan, juara pertama Prabowo-Gibran, juara kedua Ganjar-Mahfud, juara ketiga Anies-Muhaimin. Namun, Prabowo-Gibran tidak bisa lebih dari 50 persen sehingga dua putaran. Putaran kedua: Prabowo-Gibran melawan Ganjar-Mahfud.
Hasil itu mirip dengan banyak survei lain yang dilakukan lembaga survei lain. Prabowo-Gibran sampai jelang pencoblosan ini tetap unggul jauh jika dibandingkan dengan kedua lawan. Sepertinya tidak berubah sampai pelaksanaan pilpres. Kecuali, Prabowo-Gibran melakukan kesalahan fatal dalam beberapa hari ke depan. Atau, terjadi sesuatu yang luar biasa.
BACA JUGA: Ahmad Dhani-Ahok Bertukar Nomor Telepon