Nama Edi Kurniawan ternyata sudah tersohor di lingkungan sepak bola Sukabumi. Edi, yang akrab disapa Edul, merupakan asisten pelatih Magma FC, sekolah Sepak Bola (SSB) binaan Kodim 0607 Sukabumi.
Pada hari nahas itu, Edi mengikuti pertandingan persahabatan antara Pepermi FC vs YGS FC. Sesaat setelah pertandingan dimulai, turun hujan disertai beberapa kali kilatan petir.
BACA JUGA:5 Kemungkinan Penyebab Pemain Bola Tersambar Petir, Bukan Karena Pakai Pul Besi
"Pertandingan berjalan sekitar 15 menit, tiba-tiba petir menyambar dan menghantam korban. Sehingga korban terjatuh," cerita Kapolsek Cisaat AKP Deden Sulaeman. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia meninggal saat dirawat.
Deden mengatakan, pengelola stadion dan wasit sudah meminta kedua tim untuk menunda pertandingan. Karena hujannya cukup lebat. Banyak petir pula. "Namun mereka tetap pertandingan ingin dilanjutkan," kata Deden.
5. Pemain PS Putra Slawi (2022)
5 Insiden Pemain Bola Tewas Tersambar Petir, Ada yang Umurnya 13 Tahun! Foto: Saeful Anas ketika bermain dengan PS Putra Slawi.-Istimewa-
Remaja berusia 15 tahun bernama Saeful Anas meninggal akibat sambaran petir. Hal itu terjadi saat pemuda 15 tahun itu mengikuti pertandingan di lapangan Desa Mangunsaren, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, pada 2 April 2021.
Anas adalah pemain PS Putra Slawi. Pertandingan itu berlangsung sekitar pukul 07.30 WIB di bawah mendung tebal dan gerimis kecil. Ketika babak kedua hendak dimulai, sekitar pukul 08.15 WIB, tiba-tiba petir menyambar Anas dan rekannya, Ali Farhan.
Keduanya langsung terpental dan tidak sadarkan diri. Mereka dibawa ke Puskesmas Tarub. Ali selamat. Sedangkan Anas tidak bisa tertolong. Bocah itu meninggal dunia di puskesmas.
BACA JUGA:Borneo FC Nyaman di Puncak, Kontrak Pieter Huistra Diperpanjang Hingga 2025
BACA JUGA:Arema Putus Kontrak Fernando Valente, Widodo C Putro Jadi Gantinya
4. Pemain Muda Rusia (2016)
Pesepakbola muda Russia tewas tersambar petir di tahun 2016 saat bermain sepakbola-AFP-
Sambaran kilat memakan korban di Rusia pada September 2016. Petir tersebut memakan empat korban. Salah seorang di antaranya baru berusia 18 tahun. Ia tewas setelah tersambar petir saat bermain di lapangan.
Insiden itu berlangsung saat korban mengikuti sebuah kompetisi lokal di kota Siberia Rubtsovsk. Pemain muda tersebut tidak diungkapkan identitasnya karena menjaga privasi keluarga. Tiga korban lainnya berhasil diselamatkan setelah dirawat di rumah sakit.