SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kesenian reog Ponorogo dari Sanggar Wahyu Sardulo Seto memukau ratusan pengunjung Tugu Pahlawan Surabaya. Event tersebut berlangsung pada Minggu, 18 Februari 2024.
Pertunjukan yang dimulai pada 08.00 WIB itu menampilkan warok, jathilan, bujang ganong, dan dadak merak. Pada salah satu sudut halaman Tugu Pahlawan, para penonton membuat lingkaran besar. Sementara para pelaku kesenian reog beraksi di tengah-tengah.
Alunan gamelan mengiringi setiap gerak penari. Sejumlah penonton berseru antusias kala para penari melakukan aksi akrobatik. Mereka tampak deg-degan ketika mereka memperagakan gerakan-gerakan sulit.
Reog Ponorogo hibur masyarakat Surabaya di Tugu Pahlawan. Atraksi reog Ponorogo hibur pengunjung, pada Senin, 18 Februari 2024 di Tugu Pahlawan, Surabaya.-Ahmad Rijaluddin E-
Pertunjukan tersebut digelar di bawah pimpinan Wahyu Sardulo Seto Dhanny Guntur Setiawan. Ia menyebut bahwa pertunjukan reog tersebut berupaya menarik pengunjung untuk hadir di area Tugu Pahlawan Surabaya.
Event tersebut berlangsung berkat kerja sama dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya. “Hari ini adalah kali pertama kami tampil pada tahun 2024. Sebelumnya, kami sering menyambut para turis yang berkunjung ke Tugu Pahlawan,” jelas Dhanny.
BACA JUGA:Dahlan Iskan Tinjau Monumen Reog Ponorogo: Sampung Bukan Lagi Gaplek dan Gamping
Naning Handayani, salah seorang pengunjung menghabiskan akhir pekan di Tugu Pahlawan bersama anak-anaknya. Menurutnya, kesenian reog Ponorogo bisa mengenalkan warisan budaya sekaligus menghibur anak-anak, terlebih di zaman yang serbamodern ini.
Reog Ponorogo hibur masyarakat Surabaya di Tugu Pahlawan. Atraksi akrobatik menegangkan dari salah seorang anggota Reog Ponorogo Sanggar Wahyu Sardulo Seto di Tugu Pahlawan Surabaya.-Ahmad Rijaluddin E-
Dengan adanya pementasan reog ponorogo, anak-anak bisa sejenak melepaskan diri dari gawai. “Biasanya anak-anak kalau pagi udah pegang hape. Tapi, kalau nonton reog atau sambil main-main di Tugu Pahlawan, mereka jadi bisa lepas dari hapenya,” kata Naning.
BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Kodim Lumajang Kembangkan Kampung Religi hingga Bentuk Grup Reog
Senada, Imam Khanafi, warga asal Krembangan, Surabaya, mengungkapkan kegembiraannya menyaksikan pertunjukan reog Ponorogo. “Tentu sangat menghibur masyarakat, ya. Anak-anak bisa lebih mengenal kesenian Jawa. Oh, ternyata kekayaan leluhur kita itu seperti ini. Kesenian ini menjadi warisan kita yang berharga,” tutur Imam. (Annisa Dyah Novia Arianto)