Geng Tai SMA Binus BSD

Kamis 22-02-2024,16:43 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

7. Rendah diri.

8. Rasa putus asa tentang masa depan karena terbatasnya kesempatan pendidikan atau keuangan.

9. Masalah kesehatan mental atau gangguan perilaku oppositional defiant disorder (ODD). Atau, attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).

BACA JUGA: Awas, Sibling Bullying Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental di Masa Depan

Terkait kasus Geng Tai, kriteria nomor 1 tidak cocok. Dengan bayaran sekolah segitu, mereka pasti tidak tinggal di daerah kumuh dengan tingkat kejahatan tinggi. Juga, tidak cocok dengan nomor 8 yang kurang keuangan.

AACAP menyarankan, ortu bisa menghindari kemungkinan anak mereka masuk geng. Ada enam cara, begini:

1. Memantau dengan cermat di mana anak berada dan apa yang mereka lakukan.

2. Melibatkan mereka dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti program sepulang sekolah, atletik, seni, organisasi masyarakat, atau kelompok keagamaan.

3. Bertemu dengan teman anak-anaknya dan orang tuanya.

4. Tidak mengizinkan anak-anak memakai, menulis, atau memberi isyarat grafiti, tanda, atau simbol apa pun yang terkait dengan geng.

5. Mendidik anak tentang potensi konsekuensi negatif dari keterlibatan geng dan perilaku kriminal.

6. Memberi tahu anak bahwa anggota geng bisa saja terluka, meninggal, atau dipenjara.

AACAP memberi cara ortu mengetahui anaknya masuk geng, bisa diketahui dari enam indikator berikut:

1. Memiliki uang yang tidak dapat dijelaskan, barang baru yang mahal, atau pakaian.

2. Mengenakan pakaian dengan jenis, model, atau warna yang sama, atau mengubah penampilan dengan potongan rambut khusus, tato, atau tanda tubuh lainnya.

3. Penggunaan isyarat tangan, bahasa gaul khusus, atau kata-kata yang mengandung pesan tersembunyi atau membuat coretan geng di dinding atau barang pribadi.

Kategori :