SURABAYA, HARIAN DISWAY - Rumah Potong Hewan (RPH) khusus babi di kawasan wisata religi Ampel Surabaya sudah resmi dipindahkan. RPH khusus babi yang sudah berdiri sejak 1927 tersebut dipindahkan ke Kelurahan Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Surabaya.
BACA JUGA:Relokasi RPH Surabaya dan Bangun Museum Ampel
Pemindahan RPH khusus babi dari kawasan wisata religi Ampel bukan tanpa alasan. Pemindahan merupakan bagian dari rencana penataan kawasan Wisata Religi Ampel oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Eks RPH Pegirian bakal dibangun kembali. Kemudian ditata ulang menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK) di kawasan Wisata Religi Ampel. Rencananya bakal ada gapura-gapura sebagai pintu masuk menuju area wisata religi tersebut, dibangun sekitar Mei 2024.
BACA JUGA:Jejak Candi di Kompleks Makam Sunan Ampel
"Harapannya dipindahkan ke Banjarsugihan bisa lebih dari itu (omset saat ini,Red), karena tempatnya lebih besar dan nyaman," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Sabtu, 24 Februari 2024.
Biasanya, RPH khusus babi bisa memotong 200 ekor babi sehari. Namun, dengan lokasi baru yang lebih luas diharapkan omzet Perusahaan Daerah (PD) RPH Surabaya semakin meningkat. Sehingga juga ada penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar. Apalagi tempatnya representatif dan nyaman.
"Ada sekitar tujuh warga bekerja di sini, akan bertambah ketika jumlah babinya juga bertambah. Karena semakin banyak yang dipotong semakin banyak kita membutuhkan tenaga. Nantinya tenaga itu kita fokuskan di warga sekitar," jelasnya.
BACA JUGA:Sekolah Negeri Wajib Terima Anak Berkebutuhan Khusus, Dewan Pendidikan Surabaya Beri Catatan Khusus
Selanjutnya, Pemkot Surabaya berencana memindahkan RPH Pegirian. Rencananya akan dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun Surabaya pada September 2024.
Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengungkapkan, uji coba pemotongan sudah dilakukan di lokasi baru. RPH khusus babi Banjarsugihan dilengkapi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan teknologi baru yang representatif.
"Kami sudah menetapkan masa uji coba, mulai hari Senin pekan lalu sampai dengan Sabtu ini. Karena ini evaluasi kami, sudah berjalan dengan normal, berjalan baik, adaptasi peralatan atau lainnya itu normal," jelasnya.
Ia menyebut kuantitas pemotongan babi di RPH Banjarsugihan akan ditingkatkan. Namun harus disertai dengan peralatan potong modern. Sebab di RPH Banjarsugihan saat ini masih menggunakan alat tradisional.
"Kita kan sementara masih tradisional, masih sama dengan Pegirian. Jadi tempatnya baru, tapi peralatan masih lama," imbuhnya.(Wulan Yanuarwati)