HARIAN DISWAY - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, mengambil kesempatan untuk menyoroti perbincangan seputar peningkatan suara partainya yang mendekati 4% dalam rekapitulasi. Dengan tegas, Grace menekankan bahwa fluktuasi suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang lumrah.
Pada Jumat kemarin, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berhasil mengumpulkan dukungan sebanyak 2.291.882 suara. Sementara pada Sabtu, 2 Maret 2024, menunjukkan jumlah suara PSI meningkat jadi 2.395.363 suara. Perbedaan tersebut mencapai sekitar 104 ribu suara hanya dalam waktu sehari.
BACA JUGA:Kaesang Effect Lagi, Kursi DPRD PSI di Maluku Naik 10 Kali Lipat
Menjawab keraguan yang muncul terhadap peningkatan suara PSI, Grace merujuk pada data real count KPU RI per Sabtu, 2 Maret 2024, yang menunjukkan angka 3,13 persen dengan 65,73 persen suara terhitung.
"Dalam konteks ini, pertambahan dan pengurangan suara sewaktu proses rekapitulasi adalah hal yang biasa. Yang tidak normal adalah upaya pihak-pihak tertentu untuk mencetuskan keraguan atas hal tersebut," ujar Grace dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 2 Maret 2024.
BACA JUGA:Berkat MK, PSI-nya Kaesang Berpeluang Lolos ke Senayan
Grace menyoroti fakta bahwa lebih dari 70 juta suara masih belum terhitung, banyak di antaranya berasal dari basis pendukung Presiden Jokowi yang kemungkinan akan menyumbang dukungan pada PSI.
"Dengan masih adanya lebih dari 70 juta suara yang belum dihitung, sebagian besar dari basis pendukung Jokowi yang berpotensi mendukung PSI. Situasi ini semakin menarik perhatian," tambahnya.
BACA JUGA:Kaesang Jadi Ketum, Kursi DPRD PSI Tangerang Naik 600 Persen
Grace juga mencatat perbedaan antara hasil quick count dan rekapitulasi KPU, yang terjadi tidak hanya pada PSI tetapi juga pada partai lain. Ia mencontohkan hasil quick count Indikator Indonesia terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga berbeda 0,91 persen dengan rekapitulasi KPU.
"Sementara PSI, menurut perhitungan cepat Indikator, berada pada 2,66 persen, sedangkan dalam rekapitulasi KPU, mencapai 3,13 persen, dengan perbedaan sebesar 0,47 persen. Ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan contoh sebelumnya," ungkap Grace.
BACA JUGA:Kaesang Dongkrak Suara PSI Solo Hingga 5 Kali Lipat
“Mengapa PSI menjadi sorotan utama, padahal fluktuasi suara juga terjadi pada partai lain?” tanya Grace heran saat semua menyoroti lonjakan suara PSI.
Grace menegaskan pentingnya menunggu hasil perhitungan akhir dari KPU dan tidak mengambil kesimpulan yang terburu-buru.
"Kita harus bersabar menanti hasil akhir perhitungan KPU. Mari kita hindari spekulasi yang dapat menyesatkan opini publik," tandas Grace. (*)