JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, berharap kesuksesan pelaksanaan F1 Powerboat Danau Toba 2024 di Balige, Sumatera Utara dapat menjadi contoh sport tourism bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat hadiri jumpa pers di Media Center event tersebut pada Minggu, 3 Maret 2024.
Ajang balap powerboat di Danau Toba pada tahun 2024 ini merupakan pagelaran kedua kali setelah sebelumnya juga sukses diadakan pada Februari 2023.
Di tahun ini, F1 Powerboat Danau Toba sukses diselenggarakan pada tanggal 2-3 Maret, dengan 18 pembalap dari lebih 10 negara turut berpartisipasi.
"Saya sangat bersyukur, ini bisa saya katakan bisa menjadi contoh yang nantinya bisa diaplikasikan di berbagai daerah untuk kita kembangkan di daerah-daerah lain di Indonesia menjadi destinasi sport tourism kelas dunia," ujarnya.
Atas kesuksesan itu, Ketua Panitia Pelaksana Pusat F1 Powerboat 2024 itu juga menyampaikan pujian kepada Injourney dan sejumlah stakeholders terkait.
BACA JUGA:F1 PowerBoat 2024 Diadakan Awal Maret, Simak Harga Tiketnya
"Bisa kita lihat bagaimana kombinasi dari perhelatan olahraga prestasi dan digabungkan dengan olahraga tradisional, acara nasional serta ada unsur budaya dan UMKM nya. Sekali lagi selamat," kata Menpora Dito.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Injourney, Maya Watono, mengatakan venue Danau Toba merupakan salah satu track tersulit di dunia.
Hal itu pun jadi salah satu aspek spesial dan membanggakan baginya.
"Seru banget tadi last minute salip-salipan, memang ini salah satu track tersulit di dunia katanya. Karena ketinggiannya yang hampir seribu meter diatas permukaan laut dan juga tikungannya yang banyak dan tajam di seluruh dunia, ini membanggakan untuk sport tourism," ujar Maya.
BACA JUGA:F1 Powerboat Bangga di Danau Toba
Maya juga sampaikan rasa bangga atas kesuksesan dan kelancaran acara tersebut. Ia pun menyebut bahwa pagelaran F1 Powerboat kali ini berhasil mengundang wisatawan lokal maupun mancanegara dan membawa dampak ekonomi.
"Tahun lalu ada beberapa kendala tapi dari itu kita belajar untuk menyelenggarakan di pagi hingga siang hari untuk race-nya. Dampak ekonomi dari event ini tahun lalu mencapai Rp 1,68 triliun semoga bisa lebih di tahun ini serta peningkatan wisatawan domestik dan internasional yang ada peningkatan lebih dari 20%," katanya.