Tingkatkan Okupansi Hotel, Kemenparekraf Dorong Pelaku Perhotelan Siapkan Paket Diskon Ramadan dan Idulfitri

Selasa 05-03-2024,14:57 WIB
Reporter : Rifa Zahra Fadhila
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong para pelaku perhotelan untuk menyiapkan paket-paket diskon penginapan dan paket-paket berbuka puasa selama Ramadan.

Langkah ini bertujuan untuk mengatasi low season dan sekaligus mempersiapkan diri menghadapi libur hari raya Idulfitri. Hal ini terungkap dalam acara The Weekly Brief With Sandi Uno yang diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Maret 2024.

Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi akan terjadi penurunan kedatangan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara selama Ramadan pada periode 10 Maret hingga 9 April 2024.

BACA JUGA: Yuk Wisata Kuliner Ramadan di Swiss-Belinn Manyar, Banyak Promo, Doorprize, dan Ada Kesempatkan Menangkan Sepeda Motor Listrik!

Akibatnya, tingkat hunian (okupansi) kamar hotel berbintang, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, akan menurun. Sebaliknya, Ketua PHRI, Haryadi Sukamdani, menunjukkan optimismenya terkait okupansi hotel saat libur Lebaran 2024 akan tinggi.

Perbaikan kondisi perhotelan yang semakin membaik secara keseluruhan di Indonesia pada 2024 memang menjadi faktor penting dalam menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan okupansi hotel.

Data PHRI juga menunjukkan bahwa okupansi hotel jelang Lebaran 2023 di beberapa hotel di kota tujuan wisata favorit sudah lebih dari 70 persen.

BACA JUGA: Upayakan Ketersediaan Pangan dan Stabilitas Harga saat Ramadan, Kepala Bapanas: Ada Tiga Hal Titipan Pak Jokowi untuk Pemerintah Daerah

Dengan menyediakan paket diskon kamar hingga 40 persen dan paket berbuka bersama di hotel, Nia berharap para pelaku perhotelan dapat mengatasi low season dan memastikan ketersediaan kamar hotel yang memadai saat libur Idulfitri. 

"Ketika low season, ada baiknya jika dapat menjual dengan diskon besar-besaran hingga 40 persen, itu jauh lebih baik menguntungkan jika okupansinya hanya 30 persen, karena masyarakat Indonesia yang beragama Islam dan berpuasa tidak melakukan kegiatan travelling saat puasa. Namun, diprediksi ketika Lebaran akan terjadi lonjakan besar-besaran," kata Nia.

BACA JUGA: Ramadan sudah Dekat! Menu dari Berbagai Negara Ini Bisa Jadi Ide Menyiapkan Takjil

Sementara itu, menurut menteri perhubungan akan ada lonjakan jumlah pemudik pada tahun ini hingga mencapai 70 persen. Berdasarkan prediksi Korps Lalu Lintas Polri, jumlah pemudik Lebaran 2024 diperkirakan mencapai 200 juta orang atau naik 6 persen dibandingkan jumlah pemudik Lebaran 2023 sebanyak 187 juta orang. (Rifa Zahra Fadhila)

Kategori :