Pemprov Jatim Pastikan Distribusi dan Pasokan BBM Mudik Lebaran Aman

Rabu 06-03-2024,14:12 WIB
Reporter : Novia Herawati
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan Bakar Minyak (BBM) dan LPG selama bulan suci Ramadan. Terutama saat mudik lebaran yang biasanya mengalami lonjakan kebutuhan.

“Kami nyatakan semua siap. Stok dalam kondisi yang aman dan tercukupi. Langkah-langkah demi menjamin kelancaran distribusi juga sudah kami bahas secara mendetail,” ucap PJ Gubernur Adhy Karyono dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan BBM dan LPG menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024 bersama stakeholder terkait, di Gedung Negara Grahadi, Selasa, 5 Maret 2024. 

BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Harga BBM

Stok BBM dan LPG per 5 Maret 2024 dinilai Adhy aman dan tercukupi. Jenis bahan bakar domestik/rumah tangga LPG  memiliki stok 53.507 Metrik Ton atau 13 kali lipat dari konsumsi normal. 

Sementara untuk BBM Gasoline (bensin) stoknya mencapai 151.238 kl atau 6,5 kali lipat konsumsi normal harian. Kemudian stok BBM Gasoil (diesel) 148.029 kl atau 12 kali lipat konsumsi normal harian.

Sektor Penerbangan yaitu bahan bakar Avtur, Jatim memiliki stok 9946 kl atau 13 kali lipat konsumsi normal harian.

Pemprov Jatim juga menyiapkan infrastruktur, meliputi 19 IT/FT, 741 Armada Mobil Tangki, & 2.150 AMT, PTO 7 Unit (di  5 Terminal), 4 Terminal/Depot LPG, 3 SPPEK LPG, 1.449 SPBU Reguler/BBM 1 Harga/Mini/Kompak), 53 SPBU Nelayan, 47 SPPBE, 1.014 Agen LPG, 131 Agen LPG NPSO, dan 12 DPPU.

"Satgas Ramadan-Idul Fitri akan melibatkan Internal Pertamina Lintas Holding-Subholding Pertamina, serta instansi eksternal terkait meliputi KESDM, perbankan, BPBD, Kemenhub, BPH Migas, Polri, TNI, Telkom Indonesia serta koordinasi bersama Hiswana Migas Jatimbalinus," papar PJ Gubernur Adhy.

BACA JUGA:Tarif Listrik dan BBM Tak Jadi Naik Maret 2024, Ini Keresahan Warga Surabaya

Adhy mengimbau TNI-Polri guna melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap gangguan yang berpotensi menghambat distribusi. Juga gangguan berupa penimbunan BBM dan LPG. 

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan melakukan penimbunan sehingga mengganggu stabilitas ketersediaan pasokan BBM maupun LPG," ucapnya. 

"Yang terpenting, masyarakat bisa melaksanakan mudik dan balik dengan tenang, lancar serta tidak kesulitan mendapatkan pasokan BBM ketika melakukan perjalanan," tandas Adhy.

Kategori :