BMKG Juanda Peringatkan Cuaca Ekstrem Jawa Timur Sampai 18 Maret, BPBD Surabaya Tambah Pos Pantau di Perbatasan

Sabtu 16-03-2024,22:08 WIB
Reporter : Wulan Yanuarwati
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY - BMKG Juanda mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Jawa Timur pada 12 hingga 18 Maret 2024. Cuaca ekstrem ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi sehingga harus diwaspadai. 

Potensi cuaca ekstrem Jawa Timur periode 12 - 18 Maret 2024 tersebut berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, dan Kota Surabaya.

BACA JUGA:Jaga Kondusivitas Surabaya Selama Ramadan, Pemkot dan TNI/Polri Gelar Patroli Rutin Selepas Tarawih Hingga Dini Hari

Cuaca ekstrem juga perlu diwaspadai di Kabupaten Tuban, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Jember, dan Jombang.

Selain itu juga Kota Kediri, Kota Mojokerto, Pacitan, Pasuruan, Kota Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Bondowoso, Lumajang, Malang, Trenggalek, Kota Madiun, dan Kota Malang. 


Genangan air sehabis hujan di jalanan kota Surabaya-Julian Romadhon/Harian Disway-

"BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem," ujar Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan, Sabtu, 16 Maret 2024.

BACA JUGA:BMKG Bentuk Kedeputian Baru, Khusus Karhutla dan Modifikasi Cuaca

Taufiq mengatakan wilayah Jawa Timur berada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Kondisi ini diperparah dengan aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO), dan aktifnya Gelombang Rossby Ekuatorial menambah tingginya potensi pertumbuhan awan konvektif di bumi Majapahit. 

Kondisi ini diperparah dengan munculnya sirkulasi siklonik di perairan utara Australia. Kondisi ini mengakibatkan adanya pola konvergensi atau pertemuan angin di Wiayah Jawa Timur. Sehingga berpengaruh terhadap peningkatan cuaca ekstrem sepekan kedepan. 

"Wilayah dengan topografi curam, bergunung dan tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor jika wilayah tersebut terjadi hujan dengan intensitas sedang lebat dengan durasi waktu yang panjang," paparnya. 

BACA JUGA:Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Wilayah Jawa Tengah

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya bakal menambah empat pos pantau baru di area perbatasan kota. Tujuannya untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi.

“Meskipun kondisi cuaca ekstrim tetapi di Surabaya masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. BMKG juga menyarankan untuk menyiapkan seluruh Rumah Pompa dalam keadaan aktif,” ujar Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro.

Ia mengatakan penambahan lokasi tambahan pos pantau ialah Pos Pantau Karangpilang, Pos Pantau Lakarsantri, Pos Pantau Romokalisari, dan Pos Pantau Gunung Anyar. Sedangkan 18 pos pantau lainnya dipastikan terus aktif selama 24 jam.

Kategori :