Pandangan Legislator
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti sepakat bahwa magnet wisata harus dibikin secara konsisten.
Sejauh ini menurutnya Pemkot Surabaya tengah berupaya mengembangkan berbagai kawasan sejarah untuk wisata.
"Saya kira persoalan wisata, secara destinasi mulai banyak, sekarang gimana bikin program banyak yang itu, mengikat dalam tanda petik, orang lama bermukim di sini. Even yang menarik dan bisa membuat orang kembali (ke Surabaya, Red)," jelasnya usai Rapat Paripurna tanggapan Rancangan Undang-Undang Kepariwisataan di Gedung DPRD Surabaya, Rabu, 20 Maret 2024.
Menurutnya, tidak harus menunggu peraturan daerah untuk mengembangkan wisata di Surabaya. Dinas terkait perlu melakukan sejumlah inovasi agar waktu singgah wisatawan di Surabaya bisa lebih lama.
Menyoal ide event musik Internasional juga sangat menarik. Namun, memang harus melalui sejumlah diskusi panjang.
Reni mengakui memang pernah ada acara berskala Internasional di Surabaya. Namun acara semacam konferensi dan sudah cukup lama terselenggara.
BACA JUGA:Dokter Tim Persebaya Bagikan Tip Puasa Sehat
BACA JUGA:Kerja Bakti Menjelang Paskah
"Tapi kalau sifatnya musik dan seni belum. Kalau bisa mengungkit, segala sesuatunya secara kriteria Surabaya dengan kekhasan memungkinkan, ya, saya kira biar dikaji. Kita mendorong Dinas mengkaji," jelasnya.
Sementara itu, warga Surabaya bernama Dimas merasa Surabaya memang hampir tak pernah ada konser musik keren.
Dimas hanya sekali saja menonton konser musik dengan band Internasional, yakni Hoobastank di Jatim Expo Surabaya pada 3 Maret 2023.
"Waktu itu Summerhype Festival ada Hoobastank dan musisi-musisi Kotak dan Ungu ya. Seingatku Surabaya hampir tak pernah ada konser musisi Internasional seperti di Yogyakarta dan Jakarta, meski ini metropolitan," jelasnya. (Wulan Yanuarwati)